Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengenai kesehatan yang tidak baik hingga meninggalnya Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tengah menjadi sorotan dunia.
Beberapa pertanyaan hingga spekulasi pun muncul terkait kabar tersebut. Rumor yang bermunculan terjadi setelah keabsenan Kim Jong-un dari perayaan ulang tahun kakeknya Kim Il Sung (pendiri Korea Utara) pada 15 April, yang merupakan hari terpenting dalam kalender politik negara itu. Di tambah ketidakhadirannya di hari jadi tentara Korut 25 April lalu.
Advertisement
Spekulasi pertama yang jadi sorotan adalah laporan mengenai tim medis China yang dikirim ke Korea Utara. Hal itu membuat pertanyaan apakah tim medis itu dikirim untuk mengobati Kim Jong-un.
Selanjutnya adalah prediksi pakar jika Kim Jong-un meninggal. Selain itu, dampak rumor meninggalnya Kim Jong-un pun memicu pertanyaan lain, karena laporan adanya panic buying di Ibu Kota Korea Utara.
Spekulasi lainnya adalah tentang Kim Yo-jong, yang disebut jadi kandidat utama untuk menggantikan kakaknya, Kim Jong-un.
Berikut ini ulasannya, Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Senin (27/4/2020):
Saksikan Video Berikut Ini:
1. China Kirim Tim Medis ke Korea Utara, Mengobati Kim Jong-un?
China telah mengirim tim ke Korea Utara termasuk para ahli medis untuk memberi nasihat terkait kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi tersebut.
Perjalanan oleh para dokter dan pejabat China itu dilakukan di tengah laporan yang saling bertentangan tentang kesehatan pemimpin Korea Utara. Reuters tidak dapat segera menentukan apa yang ditunjukkan oleh perjalanan tim China dalam hal kesehatan Kim.
Sebuah delegasi yang dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis China meninggalkan Beijing ke Korea Utara pada hari Kamis 23 April 2020, kata dua narasumber. Departemen itu adalah badan utama China yang berurusan dengan negara tetangga Korea Utara.
Advertisement
2. Jika Kim Jong-un Meninggal, Ini Kata Pakar yang Akan Terjadi
Nama Kim Jong-un beberapa hari belakangan tengah jadi sorotan. Pemimpin Korea Utara (Korut) itu dikabarkan sakit keras, setelah menjalani serangkaian prosedur kardiovaskular untuk mengatasi masalah pada jantungnya.
Kendati demikian, media Korut terkesan bungkam perihal tersebut. Tak ada klarifikasi atau pemberitaan terkini terkait hal itu. Negeri tetangga, Korea Selatan pun mengecilkan laporan soal kesehatan Kim Jong-un.
Desas-desus yang beredar bahwa sang pemimpin Korea Utara sakit parah juga memicu spekulasi kekhawatiran atas kematiannya. Kepergian yang akan mengguncang kawasan itu.
3. Panic Buying di Korea Utara, Dampak Rumor Kim Jong-un Meninggal?
Keberadaan pemimpin Korea Utara itu, menyusul laporan yang belum dikonfirmasi bahwa ia menjalani operasi jantung, telah menjadi subyek banyak spekulasi di seluruh dunia pekan lalu. Tetapi ketidakhadirannya juga telah dicatat di ibu kota Pyongyang, di mana para elit yang mendukung rezimnya juga mendapat kabar angin.
Mereka juga telah bertanya tentang obrolan bahwa Kim Jong-un, yang telah berkuasa di Korea Utara selama hampir delapan setengah tahun - sekitar delapan tahun lebih lama daripada yang diberikan banyak analis kepadanya - adalah orang yang mati rasa.
Menurut laporan Washington Post, Senin (27/4/2020), sejak spekulasi tersebut beredar, terjadi panic buying di ibu kota, di mana penduduk setempat mengumpulkan segala sesuatu mulai dari deterjen dan beras hingga elektronik hingga minuman keras.
Advertisement
4. Kim Yo-jong si Adik Kim Jong-un, Pemimpin Korea Utara Selanjutnya?
Saat dunia menunggu kepastian kabar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ditengah rumor kesehatannya yang memburuk --bahkan diisukan meninggal-- pada usia 36, semua mata tertuju pada adik perempuannya, Kim Yo-jong yang berusia 31 tahun.
Perempuan itu digadang-gadang sebagai kandidat utama untuk menggantikan Kim Jong-un untuk memimpin negara yang kepemimpinannya selama ini berdasarkan garis keturunan keluarga Kim. Tetapi, apakah dia memiliki apa yang diperlukan untuk memimpin rezim yang lama ditandai dengan kebrutalan ekstrem?
Kim Yo-jong mungkin baik-baik saja.
Menanjaknya karier Kim Yo-jong di dalam Departemen Organisasi dan Bimbingan Mahakuasa Korea Utara (OGD) menjadikannya 'Orang Nomor 2 di Korea Utara' di mata para birokrat Partai Buruh --dan itu menjadikannya bukan hanya pewaris tahta Kim Jong-un yang paling nyata, tetapi juga sudah menjadi figur otoritas sentral rezim saat ini.