Liputan6.com, Pyongyang - Kim Jong-un melewatkan perayaan ulang tahun almarhum kakeknya, Kim Il-sung. Ketidakhadirannya dalam salah satu hari libur paling penting di Korea Utara (Korut), memicu spekulasi mengenai kesehatan sang pemimpin negeri.
Beberapa laporan mengklaim Kim Jong-un sudah mati atau berada dalam kondisi vegetatif setelah operasi jantung yang gagal.
Advertisement
Seorang penasihat keamanan utama untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah mengonfirmasi bahwa pemimpin Korea Utara itu "hidup dan sehat." Namun, sebuah laporan baru mengklaim Kim Jong-un melewatkan peringatan ulang tahun sang kakek dan hilang dari mata publik karena khawatir akan terinfeksi Virus Corona COVID-19.
Mengutip ibtimes.sg, Senin (27/4/2020), teori terbaru yang muncul di tengah laporan saling bertentangan tentang kesehatan pria berusia 36 tahun itu, sebuah sumber mengungkapkan kepada JoongAng Daily -- sebuah surat kabar Korea Selatan-- bahwa peimimpin Korut itu menolak untuk menghadiri acara pada 15 April lalu setelah salah satu pengawal pribadinya diduga terinfeksi Corona COVID-19.
Publikasi itu mengklaim Kim Jong-un absen karena ada masalah di dalam Komando Pengawal Tertinggi yang bertugas menjaga pemimpin tertinggi Korea Utara. Peristiwa itu akan membuat sang diktator, orang-orang di sekitarnya dan pengawalnya yang lain terkena virus yang berpotensi mematikan.
Klaim ini menggemakan sentimen surat kabar Korea Selatan lainnya, Dong-A Ilbo, yang mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya bahwa Kim Jong-un telah meninggalkan Pyongyang ke sebuah kompleks peristirahatan di kota tepi laut Wonsan. Hal itu untuk menghindari Virus Corona COVID-19, setelah beberapa pembantu dekat dan pejabat tinggi Korut dinyatakan positif mengidap Corona COVID-19.
Mengutip AFP, penasihat khusus Presiden Korea Selatan, yaitu Chung-in, mengatakan bahwa Kim Jong-un telah tinggal di daerah Wonsan setidaknya sejak 13 April, dan sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi.
Sementara menurut yna.co.kr, laporan situs web pemantauan AS 38 North menyebut citra satelit menunjukkan sesuatu seperti kereta khusus Kim Jong-un diparkir di sebuah stasiun di kompleks Wonsan setidaknya sejak 21 April.
Saksikan Juga Video Ini:
Korea Utara Berbohong Tentang Kasus Virus Corona COVID-19?
Sepanjang pandemi Virus Corona COVID-19, Korea Utara bersikeras bahwa tidak ada kasus Virus SARS-CoV-2 di seluruh negeri, sebuah klaim yang ditolak oleh masyarakat internasional.
Ada juga klaim yang belum diverifikasi bahwa pasien COVID-19 pertama dieksekusi dan ratusan tentara ditempatkan di dekat China, pusat penyebaran, telah terinfeksi Virus SARS-CoV-2.
Pengungsi Korea Utara dan aktivis hak asasi manusia, Yeonmi Park, juga muncul di media sosial dan menyatakan bahwa Kim Jong-un bersembunyi karena khawatir tertular Virus Corona COVID-19. Mengklaim bahwa pandemi telah menyebar "tidak terkendali" di seluruh Korea Utara.
"Diktator paling pengecut dan egois Kim Jong-un tidak mati atau bahkan sakit menurut sumber saya," tulisnya di Twitter. "Dia bersembunyi karena takut tertular Virus Corona COVID-19. Meskipun berbohong kepada dunia bahwa tidak ada satu pun kasus Virus Corona baru di negaranya, virus itu menyebar tidak terkendali di Korea Utara."
Advertisement