Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah meminta warganya untuk tidak mudik. Jika tetap mudik, mereka akan dikarantina selama 14 hari.
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan, saat ini sudah ada 15 pemudik yang dikarantina di dua gedung yang telah disediakan khusus untuk mengarantina pemudik. Hal ini diungkapkannya saat meninjau dua gedung tersebut, kemarin.
Advertisement
Dua gedung itu yakni Mess BPSDM Tapteng khusus untuk pemudik perempuan dan Gedung Asrama Prodi Keperawatan khusus untuk pemudik pria.
"Di Gedung Asrama Prodi Keperawatan Tapteng ini ada 11 orang (pria) yang diisolasi dan di Mess BPSDM Pinangsori ada 4 orang (perempuan) yang diisolasi, jadi total sampai saat ini sudah ada 15 orang yang diisolasi. Ini ada yang dari Makassar, ada yang dari Bekasi, sudah barang tentu perlu kita lakukan antisipasi dan kita berdoa agar beliau tidak terjangkit penyakit apapun," katanya, Senin (27/4/2020).
Menurutnya, jika nantinya 15 pemudik yang dikarantina itu kondisi kesehatannya baik dan tidak ada gejala Covid-19, mereka akan dipersilakan ke kampung halamannya. Namun jika sebaliknya mereka akan dibawa ke RSUD Pandan, setelah dirujuk ke RS rujukan Pemerintah Provinsi.
"Sampai saat ini, kondisi yang diisolasi insya Allah masih baik. Namun yang perlu diketahui masyarakat banyak adalah pasien yang tanpa gejala, tidak menunjukkan kalau dia terkena penyakit. Jadi itu yang perlu kita antisipasi," katanya.
Selain dua gedung karantina tersebut, pihaknya juga menyiapkan satu rumah karantina di tiap desa. Jadi jika di dua gedung tersebut penuh, maka karantina bisa dilakukan di masing-masing desa.
"Tapi harapan kami, masyarakat Tapanuli Tengah yang ada di luar Tapanuli Tengah, tolong jangan pulang dulu ke Tapanuli Tengah," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan untuk Masyarakat
Dia juga menjelaskan berbagai macam bantuan sudah disalurkan kepada masyarakat. Pertama, bantuan beras 17.000 karung, masing-masing keluarga mendapat 5 kg, dan bukan dari APBD.
"APBD yang 40.000 paket bantuan, mulai dari semalam sudah dikirim ke kecamatan-kecamatan untuk 40.000 KK. Ada beras, minyak goreng, gula, mie instan, itu sudah kita kirim. 40.000 KK itu belum dibagikan, tunggu sampai dulu semua baru dibagikan serentak," katanya.
Sementara soal PKH, dia menyatakan sudah berkoordinasi dengan pendamping PKH. Sebab, PKH memiliki pendamping sendiri yang langsung berkoordinasi dengan Kemensos.
"Saya akan meminta Kapolres untuk memeriksa Pendamping PKH ini apabila ada orang kaya yang mendapat. Sempat ada yang memiliki mobil mendapat PKH, kalau sempat itu terjadi laporkan kepada kami, kami akan minta pendampingnya untuk diperiksa," katanya.
Advertisement