Liputan6.com, Jakarta - Samsung Galaxy S20 Ultra telah resmi dirilis secara global, tak terkecuali di Indonesia. Namun, Samsung memang punya satu kebiasaan unik, yakni merilis satu model dengan dua varian chipset.
Di pasar Indonesia, Samsung Galaxy S20 Ultra didukung oleh chipset Exynoss 990, sementara di beberapa pasar lainnya smartphone tersebut ditopang oleh chipset Qualcomm Snapdragon 865.
Baca Juga
Advertisement
Smartphone ini mengusung desain Infinity-O Display yang memunculkan kesan sangat lapang. Kamu tidak akan mendapati bezel yang umumnya ditemukan antara layar dan tepi smartphone, kecuali satu lubang di bagian atas-tengah yang diperuntukkan bagi lensa kamera depan.
Infinity-O Display sebetulnya bukan hal baru. Desain ini diperkenalkan perusahaan pada awal 2019 dan smartphone Samsung pertama yang mengadopsi desain ini adalah Galaxy A8s.
Salah satu kelebihan utama dari desain ini adalah rasio layar terhadap bodi (screen-to-body ratio) tinggi. Di Samsung Galaxy S20 Ultra, rasio ini mencapai sekitar 90 persen dengan bentang layar 6,9 inci pada rasio 20:9.
Selain itu, hal menarik perhatian lainnya adalah kamera di bodi belakang dengan konfigurasi empat lensa kamera, yakni lensa utama 108 MP, lensa telephoto 48MP, lensa ultrawide 12MP, serta lensa depth 0,3MP.
Susunan keempat lensa kamera tersebut, berikut satu lampu flash, cukup "memakan tempat" dan menonjol di bodi belakang.
Pemindai sidik jari tersemat di layar (in-display) bagian bawah-tengah. Saya yang terbiasa dengan sensor di bagian bawah-tengah yang lebih dekat ke tepi, agak sedikit terganggu dengan posisi sensor S20 Ultra yang berjarak agak renggang dari tepi.
Beberapa kali saya harus menyesuaikan posisi jemari saya supaya bisa menempelkan jari ke sensor tersebut. Di luar letaknya, sensor mampu mengenali sidik jari saya dengan cepat.
Unboxing
Hardware
Sebagai flagship smartphone, Samsung Galaxy S20 Ultra mengusung hardware kelas atas, yakni Exynos 990 dan RAM LPDDR5 12GB. Hardware itu bisa dibilang menyaingi gaming smartphone di pasaran.
Secara khusus artikel ini menguji performa Exynos 990 dan RAM LPDDR5 12GB di flagship smartphone Samsung tersebut. Pengujian dilakukan lewat dua metode, yakni gaming experience dan pengujian berbasis aplikasi 3D Mark. Selengkapnya, simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga
Sebagian orang mungkin skeptis terhadap performa chipset Exynoss 990 dan tidak jarang mereka membandingkannya dengan Snapdragon 865.
Nyatanya, chipset yang dipadukan dengan RAM LPDDR5 ini mampu memainkan gim-gim dengan setelan grafis maksimal pada 120 frame rate per scond (FPS), seperti Asphalt 9 dan Shadowgun Legends.
Performa hardware tersebut secara teoretis menyuguhkan pengalaman bermain gim mulus (seamless gaming experience). Belum lagi spesifikasi layar Dynamic AMOLED 2X yang sudah mendukung refresh rate 120Hz. Ini akan meningkatkan pengalaman bermain gim.
Memainkan Asphalt 9
Ketika memainkan Asphalt 9, kami tidak terlalu benyak menekan layar karena kami mengaktifkan fitur "Touch Drive".
Fitur ini memungkinkan pemain untuk mengendalikan mobil cukup dengan mengetuk (tap) tombol di layar, terutama ketika hendak berbelok, memilih lajur, dan sebagainya. Dalam hal ini, frekuensi sentuhan antara jari dan layar tidak terlalu sering.
Kamu yang akrab dengan seri Asphalt pasti tahu betul bahwa balapan mobil di gim ini tidak sekadar adu cepat untuk menjadi juara pertama.
Di setiap balapan ada setidaknya satu misi yang harus diselesaikan, misalnya, drifting sejauh sekian meter, atraksi barrel roll di udara saat melompati ramp, menabrak mobil lawan hingga hancur, manuver 360 hingga 180 derajat, dan lain-lain.
Adegan-adegan itu, di Galaxy S20 Ultra, divisualisaikan dengan sangat apik. Kamu yang merupakan pecinta gim balapan kemungkinan besar akan puas dengan kualitas grafis Galaxy S20 Ultra yang mampu memanjakan mata.
Sementara ketika memainkan Shadowgun Legends, yang merupakan gim First Person Shooter (FPS), frekuensi sentuhan antara jari dan layar jauh lebih sering.
Sama seperti ketika memainkan Asphalt 9, Galaxy S20 Ultra dapat menjalankan gim ini pada setelan grafis maksimal dan 60 frame rate per second dengan lancar.
Kamu yang senang bermain gim di smartphone akan merasakan manfaat dari layar Dynamic AMOLED 2X di Samsung Galaxy S20 Ultra yang pernah kami bahas sebelumnya.
Perlu ditekankan, pemilihan setelan grafis maksimal dan 120 FPS berimbas pada daya baterai yang lebih cepat terkuras. Ini wajar, mengingat smartphone bekerja lebih keras dalam menampilkan grafis tersebut.
Selain itu, kamu juga akan mendapati kenaikan temperatur ketika bermain gim dengan setelan tersebut. Namun, kenaikan temperatur masih dirasa wajar, tidak sampai overheating.
Menurut pengalaman kami ketika memainkan Asphalt 9 dan Shadowgun Legends masing-masing selama sekitar lima belas menit tanpa henti, kenaikan temperatur naik hingga 40-an derajat Celcius dan itu berlangsung relatif stabil. Data temperatur diperoleh dari aplikasi CPU Monitor.
Jadi, kalau kamu punya kekhawatiran bahwa Galaxy S20 Ultra akan mengalami overheating jika memainkan gim pada setelan grafis maksimal dan 120 FPS, sekarang kamu tahu jawabannya: tidak ada masalah overheating pada Galaxy S20 Ultra.
Tidak lengkap rasanya kalau kami tidak melakukan pengujian 3D Mark untuk mengetahui performa jeroan Galaxy S20 Ultra.
Melalui aplikasi 3D Mark, Galaxy S20 Ultra "disiksa" dengan serangkaian pengujian yang melibatkan pemrosesan hardware.
Ada tiga macam pengujian di 3D Mark, yakni Sling Shot Extreme - OpenGL ES 3.1, Sling Shot Extreme Unlimited - OpenGL ES 3.1, dan Sling Shot Extreme - Vulkan.
Pada ketiga pengujian, unit Galaxy S20 Ultra kami meraih skor masing-masing 6.849, 7.376, dan 6.384 dan mengungguli 99 persen perolehan skor perangkat lainnya, seperti Huawei P30, Xiaomi Mi 9, Google Pixel 4, Xiaomi Mi 9, Samsung Galaxy 10, dan OnePlus 7.
Data pengujian aplikasi 3D Mark untuk variabel temperatur juga tidak jauh berbeda dengan data CPU Monitor. Temperatur pengujian Slingshot Extreme Vulkan di 3D Mark berada di kisaran 38 hingga 41 derajat Celcius.
Advertisement
Layar
Sebagai flagship smartphone, Samsung Galaxy S20 Ultra menawarkan sejumlah fitur dan teknologi baru dari pendahulunya di seri S. Salah satunya adalah layar Dynamic AMOLED 2X.
Singkat kata, tampilan layar jauh lebih jernih dan halus berkat penggunaan teknologi Dynamic AMOLED 2X, terlebih ketika pengguna memutar video atau memainkan gim.
Selain itu, layar Dynamic AMOLED 2X di Samsung Galaxy S20 Ultra juga telah mendukung refresh rate 120 Hz. Umumnya, untuk perangkat genggam, refresh rate setinggi ini ditemukan pada gaming smartphone.
Istilah refresh rate merujuk pada performa layar untuk menyegarkan (refresh) gambar yang ditampilkan layar. Semakin tinggi refresh rate suatu layar, maka semakin banyak gambar atau dalam hal ini frame yang dapat diproses per detiknya. Oleh sebab itu, performa refresh rate suatu layar juga bertalian dengan frame rate suatu konten (video, gim, dll.).
Pada Galaxy S20 Ultra, perusahaan menyematkan setelan khusus untuk mengaktifkan dynamic refresh rate yang dapat ditemukan di menu Settings => Display => Motion smoothness => High refresh rate. Kamu akan mendapati opsi refresh rate 120 Hz dan 60 Hz.
Refresh rate tinggi memungkinkan lebih sedikit jeda (delay/lag) pada tampilan dan layar pun semakin responsif. Film dan video yang menampilkan banyak gerakan secara simultan akan tampak lebih realistis pada layar dengan refresh rate tinggi. Namun tentu, memilih refresh rate tinggi pada smartphone akan menghabiskan lebih banyak daya baterai.
Perbandingan
Untuk mencari tahu bagaimana Dynamic AMOLED 2X ini dapat menampilkan gambar dan video kami memutar video 4K yang tersedia di YouTube dengan setelan layar 60Hz dan 120Hz dan setelan resolusi video maksimal.
Berikut ini perbedaannya:
Sekilas dapat kita lihat warna pada foto pertama, terutama warna hitam, tampak lebih kuat ketimbang pada foto kedua. Selanjutnya mari kita lakukan pembesaran untuk mencari perbandingan detail lain di antara kedua foto.
Foto pertama mampu menampilkan detail tekstur tembok lebih jelas. Sementara pada foto kedua, tekstur tembok agak kabur atau tidak sejelas foto pertama. Selain itu, lipatan pada jaket di sekitar pundak pada foto pertama juga terlihat lebih tegas daripada foto kedua.
Laporan Display Mate
Analisis dan pengujian teknis terhadap panel Dynamic AMOLED 2X telah dilakukan oleh Display Mate. Ia merupakan perusahaan yang melakukan pengujian dan perbandingan teknologi layar.
Laporan perusahaan menyebut panel Dynamic AMOLED 2X merepresentasikan "layar smartphone kelas atas yang sangat mengesankan".
Berdasarkan serangkaian analisis, pengukuran, dan pengujian, perusahaan memberikan nilai akhir A+ karena panel ini disebut mampu menyamai rekor yang telah ada sebelumnya dan menorehkan rekor baru.
Di antara 12 variabel, tersebut di atas, panel ini mencatatkan rekor dalam hal akurasi mode layar sRGB dan DCI-P3.
Selain itu, panel ini juga menorehkan standar baru untuk akurasi warna absolut, serta akurasi skala kontras dan intensitas. Juga tidak mengejutkan bahwa refresh rate 120 Hz berkontribusi tinggi pada capaian skor akhir untuk panel layar Galaxy S20 Ultra.
Kamera
Kamera merupakan salah satu fitur andalan Samsung Galaxy S20 Ultra. Di bodi belakang tersusun kamera dengan konfigurasi empat lensa, yakni lensa utama 108MP, lensa telephoto 48MP, lensa ultrawide 12MP, serta lensa depth 0,3MP. Keempat lensa itu dilengkapi satu lampu flash.
Untuk kamera 108MP, Samsung menyematkan teknologi nonacell--jangna sampai tertukar dengan nanocell (sel nano).
Berbekal teknologi nonacell, perangkat dapat menggabungkan sembilan piksel menjadi satu dan sensor ISOCELL Bright HM1 pada perangkat mampu menangkap gambar beresolusi tinggi lebih cerah dalam beragam kondisi pencahayaan. Teknologi nonacell ini merupakan peningkatan dari tetracell.
Berikut ini beberapa hasil jepretan kamera di Samsung Galaxy S20 Ultra.
Satu objek di atas dipotret di luar dan dalam ruangan. Untuk kondisi luar ruangan, kamera Galaxy S20 Ultra mampu menangkap gambar dengan sangat apik. Warna yang diproduksi tidak terlalu berlebihan dan sangat mendekati aslinya. Sementara di dalam ruangan minim cahaya performa kameranya tidak terlalu istimewa.
Buat kamu yang gemar memotret makanan, sepertinya Samsung Galaxy S20 Ultra akan sangat berguna buat kamu. Food Mode di kamera perangkat ini mampu menangkap objek makanan dengan detail tinggi.
Ini terlihat dari beberapa foto makanan di atas dengan beragam warna dan tesktur yang berbeda dapat diproduksi dengan baik.
Dua foto di atas diambil dengan lensa kamera utama dan pembesaran (zoom in) 30x. Di foto pertama, menara telekomunikasi seluler yang ditandai lingkaran berwarna merah, hampir tidak terlihat. Objek itu tampak seperti satu garis tipis saja. Lalu di foto kedua, menara telekomunikasi seluler itu mulai terlihat lebih jelas.
Ketika setelan pembesaran 100x aktif, pengguna akan mendapati viewfinder tambahan di pojok kiri atas. Viewfinder ini sangat membantu untuk menetapkan bidikan ke arah objek yang hendak dipotret.
Tanpa viewfinder tambahan, pengguna akan kesulitan memilih arah yang pas karena ketika pembesaran 100x aktif, pergeseran smartphone sejauh 1 cm membuat viewfinder utama bergeser sangat jauh.
Supaya dapat menangkap foto hasil pembesaran 100x secara maksimal, sebaiknya tempelkan smartphone ke tripod untuk menjaga stabilitas ketika pengambilan foto.
Sebagai catatan, pengujian lebih lanjut mengenai fitur kamera pada Galaxy S20 Ultra dilakukan terpisah. Pada pengujian nanti, kami akan melakukan perbandingan dengan smarpthone kompetitor yang spesifikasinya setara atau mendekati Galaxy S20 Ultra.
Advertisement
Quick Charge
Seri Galaxy S20 merupakan seri smartphone pertama di dunia yang menerima sertifikasi USB Fast-Charge dari USB Implementers Forum.
Artinya, smartphone akan tetap aman ketika pengisian daya cepat sedang berlangsung dengan menggunakan pengisi daya (charger) bawaan pabrik atau pengisi daya pihak ketiga lainnya yang terverifikasi.
Daya dan suhu smartphone akan berada dalam kondisi stabil selama pengisian berlangsung. Khusus Galaxy S20 Ultra, smartphone ini mendukung pengisian daya cepat 25W dan 45W. Saat ini
Kami mencoba mengisi daya baterai Galaxy S20 Ultra menggunakan charger bawaan pabrik. Informasi di layar menunjukkan bahwa perlu waktu 1 jam 4 menit untuk mengisi daya dari 8 hingga 100 persen.
Sebagai perbandingan penghitungan waktu, kami juga menyetel stopwatch dan pada akhirnya mendapati bahwa waktu yang diperlukan untuk mengisi daya dari 8 hingga 100 persen adalah 1 jam 3 menit 43 detik. Angka ini sangat mendekati perkiraan sistem pengisian bawaan pabrik.
Kesimpulan
Setelah melalui pengujian memainkan Asphalt 9 dan Shadowgun Legends, serta tiga pengujian Slingshot Extreme di 3D Mark, dapat kita ketahui bahwa chipset Exynos 990 dan RAM LPDDR5 12GB di Samsung Galaxy S20 Ultra dapat diandalkan untuk tugas-tugas berat di smartphone.
Lebih lanjut, perolehan skor di 3D Mark juga menunjukkan Galaxy S20 Ultra termasuk salah satu smartphone dengan performa buas. Kemudian, kenaikan temperatur yang relatif stabil juga menjadi nilai plus bagi smartphone ini.
Oleh sebab itu, secara umum bisa dikatakan bahwa performa Galaxy S20 Ultra dengan chipset Exynos 990 dan RAM LPDDR5 12GB dapat memenuhi ekspektasi tinggi pengguna high-end smartphone atau bahkan gaming smartphone.
Aspek lain yang patut mendapat acungan jempol adalah kinerja kamera. Buat kamu yang gemar memotret di smartphone, Galaxy S20 Ultra ini dapat menemani kamu untuk mengambil foto berbagai objek di beragam kondisi.
Kemudian performa panel layar Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate yang mencapai 120Hz juga menjadi poin plus tersendiri. Panel layar ini sangat dapat diandalkan baik untuk bermain game maupun menonton video beresolusi 4K pada 60 fps. Singkat kata, Galaxy S20 Ultra merupakan flagship smartphone segala bisa dengan rasa gaming smartphone.
Advertisement
Spesifikasi Lengkap
Dimensi 166.9 x 76 x 8.8 mm
Bobot 222 gr
Bodi Gorilla Glass 6
Sertifikasi IP68 tahan debu dan air (hingga 1,5 meter selama 30 menit)
Panel layar Dynamic AMOLED 2X 16 juta warna
Bentang layar 6.9 inci
Rasio layar terhadap bodi ~89.9 persen
Resolusi layar 1440 x 3200 piksel pada rasio 20:9
OS Android 10.0; One UI 2
Chipset Exynos 990 (7 nm+)
Kamera
- 108 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.33", 0.8µm, PDAF, OIS
- Tele 48 MP, f/3.5, 103mm (telephoto), 1/2.0", 0.8µm, PDAF, OIS, 10x hybrid optical zoom
- 12 MP, f/2.2, 13mm (ultrawide), 1.4µm, Super Steady video
- 0.3 MP, TOF 3D, f/1.0, (depth)
Video
- 4320p pada 24fps
- 2160p pada 30/60fps
- 1080p pada 30/60/240fps
- 720p pada 960fps
- HDR10+
- dual-video
- stereo
- EIS & OIS
Baterai
- Non-removable Li-Po 5000 mAh
- Fast charging 45W
- USB Power Delivery 3.0
- Fast Qi/PMA wireless charging 15W
- Reverse wireless charging 9W
Memori Internal 128GB, 12GB RAM
(Why/Isk)