Liputan6.com, Jakarta - Inisiatif berbagi di tengah pandemi makin kreatif. Tak hanya membantu mereka yang rentan, tetapi juga bisa memberdayakan pedagang kecil yang masih berusaha di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu yang terbaru dinamai Beli Bagi. Maksudnya, Anda menyisihkan kocek pribadi untuk membeli dagangan pedagang makanan dan hasil belanjaan dibagikan kepada yang memerlukan.
Baca Juga
Advertisement
Inisiator gerakan datang dari penulis buku Dua Garis Biru dan Posesif, Lucia Priandarini yang berbasis di Depok. Kepada Liputan6.com, ia menerangkan bagaimana ide gerakan tersebut didapat.
"Sebenernya dari temen di Malang. Ada teman travel usahanya tidur panjang. Jadi, dia beralih jualan nasi Rp5ribuan ini. Ternyata malah banyak yang nitip buat donasi," kata perempuan yang akrab disapa Rini, Senin (27/4/2020).
Teman itu kini mampu menyebar 100 bungkus nasi setiap hari bagi pekerja harian dan tunawisma. Ia pun terpikir, daripada memasak, ia bisa membeli dari pedagang makanan yang terdampak pandemi.
Ia mengatakan langkah awal baru saja dimulai. "Baru dua hari ini, tapi hari ini yang baru njalanin dari donasi," sambungnya lagi.
Berharap Diduplikasi
Rini mengatakan ia bekerja sama dengan tiga kawannya untuk menyebarkan donasi. Mereka bakal bergantian berbelanja makanan dan membagikannya ke warga yang membutuhkan.
Dalam flyer yang disebar lewat media sosial, wilayah yang dijangkau sekitar Jabodetabek dan Malang. Pedagang makanan yang disasar adalah yang menjajakan makanan berat, seperti warteg dan mi ayam. Ia menjelaskan pembagian makanan tetap memperhatikan keamanan.
"Dikasih sambil tetep di motor sih, kayak kita drive thru. Pake masker pastinya dan dibatasin 20 porsi aja per hari," ujarnya.
Ia berharap gerakan Beli Bagi bisa diduplikasi oleh orang lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan keamanan selama pandemi. Dengan begitu, baik pedagang maupun warga rentan bisa terbantu.
"Rencana (berlangsung) Ramadan aja. Tapi kita lihat nanti," kata dia.
Advertisement