Gara-Gara Corona, Penumpang Pesawat Internasional Turun Hampir 100 Persen

Penumpang angkutan umum terus mengalami penurunan imbas adanya Virus Corona

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2020, 18:30 WIB
Pesawat maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan transportasi umum baik darat, laut maupun udara. Penurunan terjadi sejak diumumkannya kasus pertama Covid-19 oleh pemerintah pada awal bulan Maret 2020.

Dari 50 bandar udara selama bulan Maret-15 April tercatat penurunan penumpang rute internasional menurun hingga 98,95 persen. Akibatnya pergerakan pesawat ke luar negeri menurun 96,58 persen.

"Penumpang luar negeri menurun 98,95 persen," kata Djoko dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Senin (27/4). .

Hal yang sama juga terjadi pada penumpang dalam negeri. Jumlah penumpang dalam negeri menurun hingga 72,48 persen. Sehingga pergerakan pesawat dalam negeri turun 57,42 persen.

Selain itu, penumpang angkutan kereta api jarak jauh dan lokal mengalami penurunan hingga 27 persen. Sedangkan penumpang kereta jenis MRT, KRL, KA Bandara dan LRT menurun 45,9 persen.

"Penumpang angkutan KA jarak jauh dan lokal menurun 27 persen. Sedangkan penumpang MRT, KRL, KA Bandara dan LRT menurun 45,9 persen," kata Djoko.

 


Penumpang Bus

Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) puncak arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akhir pekan ini, mulai dari Jumat hingga Sabtu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penumpang bus juga mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan Maret terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 1.885.943 orang atau 19,57 persen.

Hal yang sama juga terjadi di angkutan penyeberangan selama Maret – 15 April 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019. Data di 7 pelabuhan penyeberangan, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung dan Kayangan, menunjukkan penurunan 23 persen pejalan kaki dan 13 persen kendaraan.

Sementara untuk angkutan laut selama 1 – 15 April 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019 terjadi penurunan sebesar 76 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya