Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan transportasi umum baik darat, laut maupun udara. Penurunan terjadi sejak diumumkannya kasus pertama Covid-19 oleh pemerintah pada awal bulan Maret 2020.
Dari 50 bandar udara selama bulan Maret-15 April tercatat penurunan penumpang rute internasional menurun hingga 98,95 persen. Akibatnya pergerakan pesawat ke luar negeri menurun 96,58 persen.
Advertisement
"Penumpang luar negeri menurun 98,95 persen," kata Djoko dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Senin (27/4). .
Hal yang sama juga terjadi pada penumpang dalam negeri. Jumlah penumpang dalam negeri menurun hingga 72,48 persen. Sehingga pergerakan pesawat dalam negeri turun 57,42 persen.
Selain itu, penumpang angkutan kereta api jarak jauh dan lokal mengalami penurunan hingga 27 persen. Sedangkan penumpang kereta jenis MRT, KRL, KA Bandara dan LRT menurun 45,9 persen.
"Penumpang angkutan KA jarak jauh dan lokal menurun 27 persen. Sedangkan penumpang MRT, KRL, KA Bandara dan LRT menurun 45,9 persen," kata Djoko.
Penumpang Bus
Penumpang bus juga mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Di bulan Maret terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 1.885.943 orang atau 19,57 persen.
Hal yang sama juga terjadi di angkutan penyeberangan selama Maret – 15 April 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019. Data di 7 pelabuhan penyeberangan, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung dan Kayangan, menunjukkan penurunan 23 persen pejalan kaki dan 13 persen kendaraan.
Sementara untuk angkutan laut selama 1 – 15 April 2020 terhadap periode yang sama tahun 2019 terjadi penurunan sebesar 76 persen.
Advertisement