Kapasitas Bed Penanganan Pasien COVID-19 Jatim Bertambah 507 Buah

Dengan tambahan 507 bed atau tempat tidur tersebut, kini Pemprov Jatim mempunyai 3.044 bed.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Apr 2020, 06:00 WIB
Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan ada penambahan signifikan jumlah bed untuk penanganan pasien COVID-19 di Jatim, baik untuk ODP, PDP dan terkonfirmasi positif virus corona.

"Dalam dua minggu terakhir Alhamdullilah ada tambahan bed baik dengan ventilator tekanan negatif maupun ruang isoasi ventilator tanpa tekanan negatif, ada penambahan yang cukup signifikan 507 bed," kata Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Senin (27/04/2020).

Dengan tambahan 507 bed tersebut, kini Pemprov Jatim mempunyai 3044 bed. Sehingga dengan ketersediaan tersebut diharapkan bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai malam ini.

"Bukan kita kalau PSBB kemudian bawa pasien sebanyak-banyaknya, tidak seperti itu. Tapi saya ingin menyampaikan kesiapan Pemprov untuk bisa memberikan proteksi perlindungan dan percepatan layanan kepada masyarakat," tambah Khofifah.

Mantan Mensos tersebut berharap masyarakat proaktif memeriksakan kesehatannya, jika ada gejala klinis COVID-19 segera diperiksa agar bisa membantu percepatan penyembuhan pasien COVID-19.

"Ada baiknya masyarakat kemudian sama-sama secara proaktif memeriksakan diri, ini akan memberikan percepatan layanan. Percepatan layanan ini akan membantu juga penyembuhan dari pasien COVID-19"," harap Khofifah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Percepatan Layanan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Percepatan layanan penyembuhan COVID-19 tersebut, salah satunya menyediakan ruang isolasi mandiri di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim. Supaya masyarakat yang tak bisa mengkarantina diri dirumah, bisa dilakukan di BPSDM Jatim.

"Kebutuhan-kebutuhan yang ingin kita siapkan adalah jikalau misalnya ada yang harus isolasi mandiri tetapi kondisi dirumah tidak memungkinkan, maka kita menyiapkan BPSDM. Nah BPSDM ini sebetulnya juga sudah ada biliknya tetapi harus ada tambahan dokternya," ucap Khofifah.

Di samping itu, di BPSDM Jatim juga disediakan fasilitas Psychosocial Therapy untuk mempercepat penyembuhan pasien COVID-19.

"Di BPSDM juga ada tempat memancing, disitu ada Jogging Track, mungkin kalau mau olahraga tenis juga ada. Misalnya kalau mereka mau main musik juga ada, suasana-suasana yang menjadikan mereka bahagia, suasana yang memungkinkan mereka bertemu dengan lingkungan yang bisa memberikan suasana yang terus bisa beradaptasi dengan upaya-upaya penyembuhan," urai Khofifah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya