Domba Berbulu Gondrong Hilang 7 Tahun Kembali, Butuh 5 Orang Membawanya

Setelah dilaporkan hilang pada tujuh tahun lalu pada kebakaran hutan, seekor domba bernama Prickles ini kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 17:00 WIB
Kawanan domba dan kambing digiring menuju pusat kota Madrid pada Minggu (20/10/2019). Para gembala Spanyol menggiring sekitar 2.000 domba ke jalan-jalan untuk melindungi hak menggembala, migrasi dan menggiring ternak yang semakin terancam oleh perluasan permukiman. (OSCAR DEL POZO / AFP)

Liputan6.com, Tasmania - Seekor domba Australia yang hilang selama tujuh tahun dilaporkan kembali. Prickles dilaporkan hilang pada kebakaran semak di Tasmania 2013 lalu. 

Dikutip dari Stuff.co.nz Selasa (28/4/2020), binatang itu kembali dengan ukuran yang jauh lebih besar. Bulunya gondrong.

Petani bernama Alice Gray mengatakan kepada BBC bahwa kebakaran hutan menghancurkan semua pagar di properti mereka, sehingga memungkinkan dombanya terperangkap di semak-semak di belakang pertanian. 

Penemuan Prickles ini tertangkap oleh kamera malam milik Alice Gray.

"Suatu malam kami melihat sesuatu yang berbulu seperti bola besar datang dan terlihat di lensa," katanya.

Pada Jumat Agung, mereka akhirnya dipersatukan kembali dengan domba merino tersebut.

Gray mengatakan keluarganya tengah berada di belakang pertanian untuk pesta barbekyu perayaan ulang tahun keenam putranya, Barclay, ketika mereka melihat domba yang telah lama hilang berada di seberang bendungan.


Bulu Prickles Didonasikan untuk UNHCR

Ilustrasi Domba | unsplash.com/@samdc

Akibat hilang selama tujuh tahun, bulu domba Prickles tidak pernah dicukur. Ia menghasilkan wol yang tebal dan menambah bobotnya. Butuh lima orang dewasa untuk membawanya pulang.

Domba Prickles sekarang hidup di tanah pertanian keluarga Gray.

"Dia akan menghabiskan hari-harinya di tempat yang bahagia," kata Gray.

Tapi pertama-tama, dia perlu potong bulu. Keluarga Gray memiliki pencukur dan akan mengadakan kompetisi untuk menebak berapa berat bulunya.

Dana yang terkumpul akan disumbangkan ke UNHCR, Badan Pengungsi PBB.

 

Reporter: Yohana Belinda

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya