Insurtech Startup Qoala Raih Pendanaan Seri A

Startup di bidang teknologi asuransi (Insurtech) di Asia Tenggara, Qoala, meraih pendanaan seri A senilai 13,5 juta USD.

oleh M Hidayat diperbarui 28 Apr 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Startup di bidang teknologi asuransi (Insurtech) di Asia Tenggara, Qoala, meraih pendanaan seri A senilai 13,5 juta USD. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Centauri Fund, sebuah perusahaan joint venture antara Kookmin Bank asal Korea Selatan dan Telkom Indonesia.

Selain itu, putaran pendanaan ini melibatkan beberapa investor baru, yakni Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment, dan Mirae Asset Sekuritas.

Sementara beberapa investor dari putaran sebelumnya termasuk Central Capital Ventura dari Bank Central Asia, MDI Ventures, Surge, MassMutual Ventures Southeast Asia, dan SeedPlus.

"Sebagai pendatang baru di industri teknologi asuransi, kami senang mendapat kepercayaan dari investor global terkemuka yang terus mendukung kami mengembangkan inovasi di bidang teknologi asuransi. Dukungan ini membuat kami sangat optimistis dalam mencapai visi misi Qoala dalam memasyarakatkan asuransi dan mempermudah akses asuransi bagi semua orang," ujar Harshet Lunani, Founder dan CEO Qoala melalui keterangan tertulis.

Qoala memiliki visi menyediakan solusi asuransi bagi masyarakat. Pada praktiknya, startup yang berkantor pusat di Jakarta itu menerapkan dua model bisnis, yakni:

  • Bekerja dengan mitra platform skala besar untuk mendorong kesadaran asuransi di tengah masyarakat.
  • Menyediakan solusi digital melalui kerja sama dengan pialang asuransi untuk mendukung pemasaran produk asuransi tradisional secara offline, yang saat ini masih mencakup 99 persen dari premi asuransi.

Memproses dua juta polis per bulan

Perusahaan mengklaim telah memproses lebih dari dua (2) juta polis per bulan dalam waktu satu tahun sejak aktif di pasar. Selain itu, perusahaan melakukan diversifikasi layanan ke sektor lainnya, yaitu pariwisata, fintech, ritel, logistik, dan kesehatan karyawan.

Investasi teknologi dan SDM

"Melalui pendanaan ini, kami akan berinvestasi lebih jauh dalam teknologi, SDM, dan brand untuk dapat mendukung strategi kami dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, mitra platform, dan perusahaan asuransi," tutur Tommy Martin, Co-founder Qoala.

Tommy menyebut ada peningkatan kebutuhan atas inovasi untuk mendukung industri asuransi.

"Sebagai bentuk komitmen kami dalam mengatasi krisis saat pandemi, kami juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi menyediakan layanan asuransi yang mencakup risiko terjangkit Covid-19 untuk konsumen dan UMKM di seluruh Indonesia," kata Tommy.

 


Tambah karyawan

Perusahaan juga berencana menambah jumlah karyawannya menjadi 300 dalam setahun ke depan.

"Investasi kami ke Qoala didasari oleh keyakinan kami pada inovasi yang mereka tawarkan di industri asuransi Indonesia. Melihat pertumbuhan kelas menengah yang cukup pesat kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan pun akan meningkat, kami yakin melalui inovasi yang mumpuni sektor asuransi di Indonesia dapat berkembang pesat," kata Kenneth Li, Managing Partner, Centauri Fund.

(Why/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya