Rupiah Melemah Tersengat Sentimen Eksternal 28 April 2020

Nilai tukar rupiah terkoreksi di tengah silih bergantinya sentimen eksternal yang datang, baik sentimen positif maupun sentimen negatif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Apr 2020, 10:56 WIB
Teller menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan ini lebih disebabkan oleh sentimen eksternal.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/4/2020), rupiah dibuka di angka 15.405 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.385 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 15.482 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.405 per dolar AS hingga 15.489 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 11,66 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.488 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 15.591 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terkoreksi di tengah silih bergantinya sentimen eksternal yang datang, baik sentimen positif maupun sentimen negatif.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif dan negatif masih datang bergantian karena kondisi ekonomi masih terpuruk. Sentimen tersebut mempengaruhi gerak rupiah.

"Hari ini pasar keuangan bisa mendapatkan sentimen positif dari penguatan Indeks Dow Jones semalam yang mengantisipasi rencana dibukanya lockdown di sebagian negara bagian di AS," ujar Ariston dikutip dari Antara.

 


Sentimen dari Jepang

Aktivitas penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar Rupiah pada Kamis (19/3) sore ini bergerak melemah menjadi 15.912 per dolar Amerika Serikat, menyentuh level terlemah sejak krisis 1998. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu, lanjut Ariston, sentimen positif juga bisa bertambah menguat bila bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) mengumumkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas hari ini.

"Tapi di sisi lain, pasar masih mengkhawatirkan pelemahan ekonomi karena wabah dan penurunan kembali harga minyak mentah," katanya.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) periode Juni 2020 pagi ini diperdagangkan turun 5,48 persen pada 12,08 dolar AS per barel. Harga minyak Brent juga ikut melemah 2,5 persen ke level 19,49 dolar AS per barel.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya