Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Tak Kehilangan Semangat Ibadah di Tengah Pandemi Corona

Ma'ruf Amin menekankan agar ibadah selama pandemi corona Covid-19 ini dilakukan di rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 13:20 WIB
Ketua MUI Ma`ruf Amin (tengah) bersama Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo (kiri) saat menerima kunjungan Emtek Grup di Gedung MUI Jakarta, Selasa (8/8). Kunjungan Emtek Grup ke MUI tersebut untuk menjalin silaturahmi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat tidak kehilangan semangat untuk menjalankan ibadah di rumah meski virus corona Covid-19 melanda Indonesia. Menurutnya, di bulan suci Ramadan ini seluruh umat Islam dianjurkan untuk berpuasa dan memperbanyak ibadah.

"Di dalam suasana seperti ini kita tidak boleh kehilangan semangat untuk beribadah. Tetapi ibadah itu yang kita lakukan seharusnya dilakukan di rumah. Tarawih di rumah, tadarus juga di rumah. Tidak boleh, terutama di daerah yang merah, tidak boleh dilakukan di masjid secara berjamaah," kata Ma'ruf Amin saat memberikan tausiyah Ramadan di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2020) malam.

Wapres menekankan, adanya perkumpulan massa merupakan potensi untuk terjadinya penularan penyakit. Maka dari itu, masyarakat diminta menghindari ibadah yang bersifat berjamaah.

"Penularan atau menimbulkan bahaya dengan berkumpul itu sangat potensial. Salah satunya melalui ibadah tarawih berjamaah, tadarus berjamaah, iktikaf di masjid. Artinya diduga kuat terjadinya akan memberikan bahaya kepada diri kita sendiri atau kepada orang lain, dan itu dilarang oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tarawih di Rumah

Ilustrasi salat tahajud (Foto: moslemforall.com)

Wapres menambahkan, meski ibadah berjamaah baik dan dianjurkan, namun dalam keadaan tertentu masyarakat diwajibkan untuk menghindari terjadinya bahaya. Sehingga mengambil maslahat yang bisa didapat dengan beribadah dari rumah.

"Pekerjaan seperti itu adalah sunah, bahkan wajib sekalipun. Karena apa? Menghindari terjadinya bahaya itu adalah wajib. Menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan daripada mengambil maslahat dan mengambil manfaat," ucapnya.

"Oleh sebab itu, marilah kita lakukan ibadah, salat tarawih, tadarus, itu di rumah dan sesuai dengan anjuran pemerintah. Sekarang ini kita bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah dari rumah," pungkas Wapres.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya