Liputan6.com, London - Pemimpin dari negara-negara dunia termasuk Prancis, Afrika Selatan, Italia, Jerman dan Malaysia serta WHO bergabung dengan Inggris dalam menegaskan komitmen untuk "Kesepakatan Akses COV baru".
Langkah ini bertujuan memastikan bahwa masyarakat dunia memiliki akses yang sama untuk vaksin dan perawatan Virus Corona serta meningkatkan pasokan vaksin secara global, setelah disetujui penggunaannya, guna membantu mencegah datangnya gelombang kedua wabah COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah perjanjian global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara organisasi kesehatan internasional dan negara-negara dunia, demikian keterangan rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Inggris, Selasa (28/4/2020).
Ide ini dicetuskan Inggris pada pertemuan G20 bulan lalu, yang menyerukan agar negara-negara bekerja sama dalam memerangi Corona COVID-19.
Seruan kerjasama global dalam menjamin ketersediaan dan akses vaksin Corona COVID-19 terbuka untuk masyarakat dunia juga ditujukan ke negara-negara anggota G20 termasuk Indonesia.
Inggris adalah salah satu negara yang mendukung upaya global untuk menemukan vaksin Virus Corona jenis baru jenis baru dengan menyediakan 250 juta Poundsterling untuk penelitian internasional.
Ilmuwan Inggris di Universitas Oxford dan Imperial College London juga memimpin upaya untuk mengembangkan vaksin Corona COVID-19.
Uji coba pada manusia dimulai minggu ini di Oxford, dan pemerintah telah memberikan dana 42,5 juta Poundsterling untuk mendukung uji klinis di kedua institusi tersebut.
Inggris akan menjadi tuan rumah KTT Respons Global Coronavirus pada 4 Mei mendatang, yang bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar 7 miliar Poundsterling untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes untuk membantu mengakhiri pandemi Virus Corona jenis baru.
Selain itu, Inggris juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi untuk Vaksin Global secara daring pada tanggal 4 Juni mendatang untuk memastikan bahwa Aliansi Vaksin Dunia, GAVI akan didanai sepenuhnya dan memastikan akses yang setara untuk setiap vaksin bagi semua orang di dunia.
"Inggris sudah menjadi salah satu donor bantuan terbesar untuk merespon wabah Corona COVID-19 dan hari ini kami bangga untuk mendukung Ajakan Aksi WHO untuk menyatukan para mitra kesehatan global dalam mempercepat kemajuan penemuan vaksin untuk memerangi COVID-19," ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
Sementara itu, Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional Anne-Marie Trevelyan mengatakan:
"Keahlian dan pendanaan Inggris adalah upaya terdepan kami dalam menemukan vaksin dan perawatan pasien Virus Corona jenis baru yang akan menyelamatkan nyawa di Inggris dan di seluruh dunia."
"Menyusul seruan dari Perdana Menteri Boris Johnson tentang pentingnya kerjasama global dalam melawan pandemi ini, negara-negara lain juga telah mengikuti langkah kami dengan bekerja secara kolektif dalam perang melawan Corona COVID-19. Memastikan vaksin, perawatan, dan teknologi tersedia di negara-negara yang paling rentan adalah penting guna mengakhiri pandemi - menjaga kita, dan seluruh dunia aman dari infeksi di masa depan."
Simak video pilihan berikut:
Isi Kesepakatan G20 dalam Mengatasi Pandemi
Komitmen baru dalam perjanjian tersebut mengikuti lobi internasional yang berkelanjutan dari Inggris untuk meningkatkan kerja sama global dalam pandemi, termasuk pada pertemuan keuangan G20 dan Bank Dunia pekan lalu. Kesepakatan ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyediakan akses ke perawatan, teknologi, dan vaksin baru di seluruh dunia
2. Komitmen global terhadap penelitian dan mengkoordinasikan upaya mengatasi pandemi dan mengurangi infeksi
3. Mengambil keputusan bersama untuk merespon pandemi, dengan mengakui bahwa penyebaran virus di satu negara bisa berdampak di semua negara
4. Belajar dari pengalaman dan menyesuaikan respon global
5. Bertanggung jawab, kepada komunitas yang paling rentan dan seluruh dunia.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, WHO juga mengumumkan penunjukan dua Utusan Khusus baru untuk memimpin kerja sama global dalam penelitian vaksin dan membantu memastikan akses yang sama ke semua vaksin yang berhasil.
Advertisement