Liputan6.com, Jakarta Merebaknya wabah Corona Covid-19 di sejumlah negara belakangan ini, membuat para tenaga medis harus bekerja lebih keras dari biasanya. Kini pasukan garda terdepan tersebut tengah berjuang dengan gigih untuk menyelamatkan pasien Corona Covid-19 semaksimal mungkin, meskipun juga berisiko tinggi tertular virus tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun, para tenaga medis juga memiliki batasan tenaganya masing-masing. Beratnya tugas yang diemban seringkali membuatnya kelelahan secara psikis maupun fisik.
Melihat hal itu, masyarakat diharapkan agar mau mengikuti imbauan pemerintah di negara masing-masing. Seperti physical distancing, menggunakan masker hingga tidak beraktivitas di luar rumah. Dengan demikian pasien Corona Covid-19 yang harus ditangani tenaga medis tidak bertambah banyak.
Saat bulan Ramadhan seperti sekarang, para tenaga medis khususnya yang muslim tetap menjalankan tugas mulianya tersebut. Selain berjuang menahan haus dan lapar, tenaga medis ini juga berhadapan dengan begitu banyak orang yang berpotensi terjangkit virus Corona Covid-19.
Seperti yang dialami oleh para tenaga medis di Malaysia ini. Pasukan garda terdepan tersebut masih setia menjalankan tugasnya meskipun tengah menjalankan ibadah puasa. Selain itu para tenaga medis tersebut juga harus mengenakan APD yang berlapis sehingga terasa begitu panas atau gerah dan tidak nyaman.
Memeriksa 400 Siswa
Seorang pengguna Facebook bernama Nurul Nadirah, yang juga merupakan tenaga medis mengunggah beberapa foto dari teman-temannya di garda terdepan. Pada foto-foto tersebut terlihat beberapa tenaga medis yang duduk lemas ketika merasa terlalu lelah saat bekerja selama berjam-jam.
Nurul Nadirah mencatat bahwa rumah sakit tempat ia bekerja, harus memeriksa siswa dari 20 bus, yang membawa sekitar 400 siswa Malaysia. Para siswa tersebut diketahui baru saja kembali dari Mesir sehingga harus melalui proses pemeriksaan.
"Tantangan di awal Ramadhan yang perlu dibahagiakan untuk negeri. Pagi-pagi semua energik, pindah sore sendirian demi satu orang jatuh . Menerima masuknya sekitar 20 bus sebanyak 400 siswa dari Kairo." tulisnya seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Facebook Nurul Nadirah, Selasa (28/4/2020).
Seluruh proses itu sangat panjang, membutuhkan ketelitian terhadap perincian yang melelahkan, terutama bagi para tenaga medis Muslim yang tengah menjalani ibadah puasa ini. Para tenaga medis tersebut tampak semangat saat mengawalinya, namun saat sore tiba satu per satu mulai kelelahan.
Advertisement
Curhat Kelelahan
Nurul Nadirah yang juga bagian dari tenaga medis bercerita bahwa banyak dari rekan-rekannya, termasuk dirinya sendiri begitu lelah bekerja selama berjam-jam tanpa henti. Sehingga ia merasa lemah, menggigil, mual dan bahkan ada pula yang pingsan. Namun demikian, ia dan rekan-rekannya tetap berjuang sebisa mungkin demi menyelamatkan masyarakat.
Perjuangan para tenaga medis yang melaksanakan tugas hingga batas tenaganya tersebut dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih mengikuti imbauan dari pemerintah dan pihak terkait. Seperti physical distancing, rajin mencuci tangan hingga mengurangi aktifitas di luar rumah.
Selain dapat mencegah meluasnya penularan Corona Covid-19, hal tersebut juga bisa meringankan pekerjaan para tenaga medis karena pasien terjangkit virus tersebut tidak semakin bertambah banyak.