Ramadan Saat Pandemi Corona, Komunitas Muslim Michigan Bikin Festival Lampu

Pandemi Corona COVID-19 membuat masyarakat Muslim tak bisa merayakan ramadan dengan semarak. Sebagai gantinya, komunitas muslim Michigan memilih cara sendiri untuk tetap semangat di bulan Ramadan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Apr 2020, 00:20 WIB
Ramadan | pexels.com/@weekendplayer

Liputan6.com, Michigan - Bagi umat Islam di seluruh dunia, bulan suci Ramadan terlihat berbeda tahun ini karena pandemi Virus Corona COVID-19.

Lewatlah sudah pertemuan komunitas untuk ibadah tarawih berjamaah, serta berbuka puasa bersama teman dan keluarga.

Melansir CNN, Selasa (28/4/2020), komunitas Muslim di Dearborn, Michigan memutuskan untuk memulai tradisi baru tahun ini, yang bisa dilakukan sambil tetap mematuhi pedoman physical distancing.

Komunitas ini mengadakan kompetisi lampu Ramadan dengan harapan menyebarkan kegembiraan dan membawa kembali semangat di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Sementara banyak Muslim mendekorasi rumah mereka selama bulan Ramadan, sebuah tradisi yang mirip dengan lampu Natal. Tahun ini, komunitas Dearborn telah mengubah kebiasaan itu menjadi sebuah perlombaan.

Warga diundang untuk mencalonkan rumah mereka sendiri, atau tetangga mereka, dengan membagikan alamat mereka dan foto rumah mereka yang didekorasi pada 11 Mei.

Foto-foto tersebut akan dibagikan di media sosial dan publik dapat memberikan suara pada 10 rumah favorit mereka dari setiap kabupaten.

Para panelis kemudian akan memilih rumah-rumah dengan penerangan terbaik.

Pembuat film dokumenter Razi Jafri, yang bekerja untuk Pusat Studi Amerika Arab di Universitas Michigan-Dearborn, meluncurkan tantangan tersebut bekerja sama dengan Dewan Komunitas Muslim Michigan dan Festival Ramadan Suhoor tahunan kota itu.

Kompetisi ini juga merupakan bagian dari Halal Metropolis, sebuah proyek yang Jafri kerjakan di pusat untuk mendokumentasikan kehidupan umat Muslim di Michigan Tenggara.

"Ini akan membantu membangkitkan semangat dengan menyediakan proyek pro-sosial yang positif bagi masyarakat untuk terlibat," kata Jafri.

"Ini luar biasa karena baik Muslim dan non-Muslim di komunitas menjadi sangat bersemangat tentang hal itu. Ada begitu banyak energi positif yang telah keluar dari ini," sambungnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Populasi Muslim Terbesar di AS

Jemaah muslim wanita melakukan salat sebelum berbuka puasa Ramadan di Lafayette Square, Washington DC (6/6). Usai melakukan salat mereka juga melakukan buka puasa Ramadan bersama. (AFP/Mandel Ngan)

Pemenang masing-masing distrik akan diumumkan sebelum Idul Fitri.

Setiap pemenang akan menerima sertifikat dan keranjang hadiah dari restoran setempat.

Dearborn, yang dianggap sebagai pusat Amerika Arab adalah rumah bagi salah satu populasi Muslim terbesar di AS. Hal itu yang menginspirasi Jafri untuk menemukan cara untuk merayakan bulan Ramadan di komunitas tersebut, terutama selama masa krisis ini.

"Proyek ini hanyalah perpaduan sempurna antara budaya Amerika dan Muslim," kata Jafri. "Muslim Amerika adalah bagian penting dari jalinan budaya Amerika dan ini adalah ungkapan yang bagus tentang itu."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya