Liputan6.com, Surabaya - Banyak inovasi teknologi yang diperlukan untuk percepatan penanganan pandemi COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya, berupa lampu ruang isolasi LED 405nm IUV yang dirancang oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Sesuai dengan namanya, lampu IUV tersebut bekerja dengan mengeluarkan sinar yang memiliki panjang gelombang sebesar 405 nanometer (nm) yang lebih aman bagi manusia. Sehingga dapat melakukan sterilisasi ruangan tanpa harus mengosongkan orang-orang yang berada di dalamnya.
Dosen Departemen Fisika ITS, Endarko PhD menuturkan, jika lampu IUV ini dapat digunakan secara terus menerus hanya dengan memerlukan daya listrik sebesar 40 watt.
"Lampu ini juga bisa bertahan sampai dengan 50 ribu jam,” ungkapnya, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, lanjut Endarko, lampu tersebut juga telah dimodifikasi dengan menyeimbangkan sinar yang dipancarkan. Endarko mengakui, awalnya sinar yang dipancarkan lampu tersebut berwarna violet, sehingga dapat membuat pusing jika dilihat. Namun dengan adanya modifikasi lampu penyeimbang, dapat menghasilkan sinar yang nyaman untuk penglihatan.
Saat ini, menurut Endarko, ITS telah menciptakan sebanyak 15 unit lampu LED IUV yang akan langsung digunakan di selasar RSUA. Proses pembuatannya tidak memakan banyak waktu. "Namun, keberadaan komponen yang masih jarang di Indonesia menjadi salah satu kendalanya," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hampir Mirip Robot Vioeleta
Wakil Rektor IV ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Hubungan Internasional, Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyatakan, pada prinsipnya, lampu IUV ini hampir sama dengan Robot Violeta ITS yang juga digunakan untuk sterilisasi. "Selain lebih aman digunakan, lampu IUV ini juga mudah dipasang permanen di plafon-plafon ruangan," ujar dia
Tentu hal tersebut dinilai sangat efektif karena dapat sterilisasi terus menerus dan tidak memerlukan isi ulang seperti cairan disinfektan. Di samping itu, lampu IUV ini juga tidak meninggalkan noda atau residu pada area yang disterilkan, sehingga tidak mengganggu kebersihannya.
Bambang merasa bersyukur jika di tengah-tengah pandemi yang menerjang ini, ITS bisa tetap berkontribusi untuk menghasilkan berbagai produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Inovasi-inovasi tersebut juga memungkinkan untuk dipatenkan sebagai kekayaan intelektual,” pungkasnya.
Advertisement