Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan musik RAN memasuki episode baru saat merilis Omne Trium Perfectum: The Series yang terdiri tiga single. Anda bisa menyebutnya seri single RAN. Seri single ini merefleksikan karakter musik para personel RAN.
Sesuai dengan urutan inisial, Rayi Putra lebih dulu meluncurkan “Ain’t Gonna Give Up,” pada Agustus 2019. Asta Andoko menyusul dengan “Saling Merindu,” Oktober 2019. Bulan ini, giliran Nino alias Anindyo Baskoro melengkapi seri single RAN lewat “Si Lemah.”
Baca Juga
Advertisement
Dalam single “Si Lemah” RAN berkolaborasi dengan Hindia. Video musik resmi “Si Lemah” telah mengudara di kanal YouTube RAN For Your Life sejak Selasa (21/4/2020) lalu.
Tempat Tersendiri di Hati
Sepekan mejeng di YouTube, video musik bernuansa monokrom karya Sakti Marendra ini telah ditonton lebih dari 395 ribu kali. Ini bukan kali pertama Sakti Marendra menangani video musik RAN.
Pada 2009 misalnya, Sakti Marendra bersama Angga Dwimas Sasongko membuat video musik “Ratu Lebah”, lagu tema film Queen Bee. “Sakti Marendra punya tempat tersendiri di hati saya. Dia bisa bikin saya, yang enggak pernah nyaman di depan kamera, tenang dalam proses pembuatan klip,” terang Nino.
Advertisement
Musuh Terbesar Manusia
“Gilanya lagi, kemarin dia memutuskan balik lebih cepat dari Jerman untuk mengambil gambar lagu ini,” cerita Nino dalam keterangan pers yang diterima Showbiz Liputan6.com, pekan ini.
“Si Lemah” menceritakan musuh terbesar manusia, yaitu diri sendiri. Lewat lagu ini, RAN mengajak penikmat musik berdamai dan melakukan penerimaan diri. “Self-acceptance bukan hal mudah, tapi apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang lain. Selalu ada tempat di mana keunikan kita dapat diterima,” Rayi menjelaskan.
Berdiam Di Depan Cermin
Rayi Putra berharap, mereka yang mendengar lagu ini terpanggil menemukan jati diri dan bangga menjadi diri sendiri. Nino menyebut, “Si Lemah” bisa jadi lagu dengan lirik paling dalam yang pernah ia buat.
Nino mencoba lebih kenal dengan musuh terbesarnya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. “Dalam momen tersebut saya coba membayangkan apa yang orang-orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri,” ujar vokalis kelahiran Jakarta, 21 November 1987.
Advertisement
Berhenti Berpura-pura
Nino berpendapat, sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti melemah saat dituntut mengakui kekurangannya. Bukan berarti kita diizinkan selamanya hidup dalam kepura-puraan.
“Bagi saya mengakui kelemahan sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang Tuhan berikan pada kita,” Nino mengajak. Di Spotify, tembang ini telah didengar lebih dari 500 ribu kali.