Liputan6.com, Jakarta - Dua orang dari 18 santri asal Pondok Pesantren Temboro, Magetan, yang berasal dari Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dinyatakan reaktif saat dilakukan rapid test atau uji cepat COVID-19 dan selanjutnya akan dilakukan swab guna memastikan positif tidaknya terinfeksi virus corona.
"Hari ini telah dilaksanakan rapid test oleh tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri kepada 18 santri Pondok Pesantren Temboro yang berasal dari Kecamatan Banyakan. Hasil dari rapid test kepada 18 orang santri tersebut, dua orang di antaranya dinyatakan positif," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Jawa Timur, Selasa, 28 April 2020.
Ia menambahkan, tim dari Dinkes Kabupaten Kediri juga akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam dengan swab, guna memastikan apakah mereka terjangkit virus corona atau tidak.
"Selanjutnya petugas akan melakukan tes swab untuk memastikan apakah keduanya terjangkit COVID-19," kata dia, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai langkah antisipasi penyebaran dan memutus penularan COVID-19 di Kabupaten Kediri, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kecamatan Banyakan saat ini melakukan karantina terhadap 18 orang tersebut dan diawasi oleh petugas medis.
"Ke-18 santri tersebut dilakukan karantina dan diawasi oleh petugas medis," tegas dia.
Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan saat ini menjadi sorotan, baik di Tanah Air maupun dunia dengan temuan kasus positif COVID-19. Di tempat ini disebut juga menjadi salah satu klaster baru COVID-19 di Jawa Timur.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
124 Santri Dari Malaysia
Pesantren Al-Fatah Magetan tersebut juga memiliki sejarah panjang yang menjadikannya sebagai rujukan santri-santri di Indonesia dan belasan negara lain untuk menimba ilmu. Jumlah santri di pondok pesantren tersebut mencapai lebih dari 22 ribu orang.
Pemerintah Kabupaten Magetan juga memulangkan sebanyak 124 santri dari pesantren tersebut. Mereka berasal Malaysia yang telah dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani rapid test.
Pemulangan tersebut dengan bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan koordinasi dengan Kedutaan Malaysia. Proses pemulangan para santri tersebut juga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan sesuai aturan.
Pemprov Jatim juga telah menyediakan 10 unit bus untuk mengangkut 124 santri tersebut ke Bandara Juanda. Masing-masing bus akan diisi oleh 15 orang santri karena tetap menerapkan aturan jarak atau physical distancing dalam bus.
Sesuai data, jumlah santri Malaysia yang masih bertahan di Ponpes Temboro Madiun tersebut sebanyak 164 orang. Dari jumlah tersebut 124 orang dipulangkan setelah hasil rapid test negatif. Sedangkan delapan orang lainnya dinyatakan positif COVID-19, dan sisanya yang lain hasilnya reaktif saat menjalani rapid test.
Adapun untuk santri Malaysia yang positif COVID-19 dan reaktif hasil rapid test-nya tetap bertahan di Ponpes Temboro untuk menjalani isolasi dan perawatan.
Advertisement