Joe Gomez Sempat Takut Duet Bareng Van Dijk di Liverpool

Joe Gomez mengaku, awalnya gemetar melihat Virgil van Dijk, bukan karena sosoknya yang tinggi besar, tapi karena ia cemas tidak bisa 'cair' sebagai rekan duet.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 29 Apr 2020, 13:50 WIB
Bek Liverpool Virgil van Dijk (kiri) dan Joe Gomez melakukan pemanasan saat latihan di Melwood di Liverpool, Inggris (4/11/2019) (AFP Photo/Paul Ellis)

Liverpool - Bek muda Liverpool, Joe Gomez menceritakan hubungannya dengan rekan setim, Virgil van Dijk. Ia mengatakan duetnya di lini tengah itu sebagai pribadi yang baik dan suka memberikan masukan.

Joe Gomez bergabung dengan Liverpool pada 2015 silam. Ini cukup menarik dan sempat membuatnya tak percaya sebab saat masih di Charlton Athletic, ia hanya bermain sekali saja.

Berseragam The Reds sejak usia 18 tahun, banyak tantangan dan rintangan sebelum menjadi pemain inti. Maklum saja, ia harus bersaing ketat dengan sejumlah bek tangguh.

Namun, tekad dan kesabarannya membuahkan hasil. Satu kenangan terbaiknya adalah ketika membawa Liverpool memenangi Liga Champions Mei silam, yakni dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di Stadio Wanda Metropolitano.

Gomez sempat menderita cedera cukup lama pada awal kariernya di Liverpool. Kendati demikian, ia perlahan mampu bangkit dan ketika bangku pelatih diisi oleh Jurgen Klopp, bek asal Inggris itu mampu menembus skuat utama menggeser Joel Matip dan Dejan Lovren.

Duet bek Liverpoolakhirnya diisi oleh Joe Gomez dan Virgil van Dijk. Rekan setimnya itu berperan besar dalam membantu perkembangan kariernya.

 


Teman yang Baik

(AP/Dave Thompson)

Joe Gomez mengaku, awalnya gemetar melihat Virgil van Dijk, bukan karena sosoknya yang tinggi besar, tapi karena ia cemas tidak bisa 'cair' sebagai rekan duet.

"Sebelum Virgil datang ke Liverpool, dia adalah bek yang menakutkan. Waktu itu saya masih muda dan jarang mendapat kesempatan bermain bersama Virgil. Awalnya saya takut berduet, takut melakukan kesalahan, tapi ternyata dia orang yang terbuka," kata Gomez kepada Sky Sports.

 


Rendah Hati

"Di luar lapangan, dia juga sangat rendah hati, itu memudahkan saya mengenal karakter bermainnya di dalam lapangan."

"Hubungan kami sangat baik, kami sering berbincang, melakukan video call, membicarakan banyak hal. Dia adalah teman yang baik, suka mendengarkan keluh kesah dan sebagainya," katanya lagi.

Sumber: Sky Sports

Disadur dari Bola.com (Gregah Nurikhsani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya