Liputan6.com, Bandung - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bandung akan lebih diperketat. Pasalnya jumlah statistik kasus coronavirus disease (COVID-19) di Kota Bandung masih menunjukkan tren peningkatan.
Ema menyatakan pengetatan PSBB diantaranya dengan penegakan kedisiplinan pergerakan mobilitas di Bandung Raya, khususnya di Kota Bandung. Termasuk mengoperasikan check point selama 24 jam.
Advertisement
“Arahan Pak Gubernur sudah jelas, memerintahkan sekarang aktivitas harus diperketat. Bahwa yang beraktivitas di Bandung hanya orang Bandung atau orang yang tinggal di Bandung, kemudian aktivitas yang dikecualikan. Kalau yang tidak masuk yang dikecualikan, tidak boleh,” sebut Ema dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Rabu, 29 April 2020.
Ema menyebutkan selain pengetatan aktivitas terkait PSBB melalui check point, akan kembali mengingatkan kepada perusahaan atau instansi swasta bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan pola Work From Home (WFH) terhadap karyawannya.
Minta Sebagian Toko Ditutup
Ema juga meminta toko atau perniagaan yang tidak masuk dalam kategori pengecualian selama PSBB untuk tutup sementara supaya tidak memancing pergerakan orang.
Jenis toko atau perniagaan tersebut seperti toko pakaian, alat olahraga, material, bengkel, sepeda, dan toko emas. Ema menegaskan, PSBB sebagai upaya untuk memperketat aktivitas guna mendorong masyarakat lebih disiplin dalam meminimalisir interaksi.
Diantaranya dengan mengoptimalkan aktivitas di rumah. Karena, walaupun ada pilihan pemerintah untuk semakin memperketat, namun kunci utama kesusksesan PSBB tetap berada di tangan masyarakat.
“Pertama mungkin strategi ini harus diperluas dan dikembangkan, mungkin check point ini kekuatan personelnya diatur 24 jam. Tapi yang paling utama yaitu adalah kesadaran semua. Itu yang paling penting, kesadaran masyarakat,” ujar Ema.
Advertisement
Kasus Positif Bertambah
Ema memprediksi, jumlah kasus positif virus corona di Kota Bandung bertambah seiring upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan pendeteksian melalui rapid test. Infromasi terakhir dikabarkan Pemerintah Kota Bandung telah melakukan rapid test terhadap lebih dari 4.000 orang.
Dari jumlah keseluruhan itu, ditemukan 371 orang terkonfirmasi positif. Tetapi hal itu ucap Ema, harus dilakukan tes lanjutan berupa swab test untuk mempertegas hasilnya. (Arie Nugraha)