852 Orang di Dubai Hijrah Masuk Islam Pada Kuartal Pertama Tahun 2020

852 orang tercatat masuk Islam di Dubai, Uni Emirat Arab, menurut data dari Pusat Budaya Islam Mohammed bin Rashid.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Apr 2020, 21:20 WIB
Ilustrasi masjid (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta- Di tengah pembatasan karena Virus Corona COVID-19, Pusat Budaya Islam Mohammed bin Rashid memfasilitasi penduduk secara online.

Tercatat oleh Pusat Budaya Islam Mohammed bin Rashid, Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai, bahwa pada kuartal pertama tahun 2020 ini, 852 orang hijrah masuk Islam di kota itu.

Direktur Hind Mohammed Luttah menyatakan bahwa pusat budaya Islam di itu masih menyediakan layanan kepada orang-orang yang ingin masuk Islam. Selain itu juga menginformasikan rencana alternatif untuk memastikan kelangsungan bisnis serta mematuhi langkah-langkah pencegahan saat ini, guna menjamin hasil yang positif dan memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.

Prosedur konversi jarak jauh untuk masuk Islam yaitu mencatat koordinasi antara administrasi organisasi pusat, serta di bawah kerangka upaya untuk menyederhanakan, mengembangkan, dan meningkatkan prosedurnya dengan berkomunikasi melalui aplikasi. 

"Aplikasi dan platform komunikasi tersebut di antaranya seperti WhatsApp, serta melalui telepon, email, dan aplikasi departemen,' kata Kepala Seksi Muslim Baru, Hanaa Abdullah Al Jallaf, seperti dikutip dari Khaleej Times, Rabu (29/4/2020)

Saksikan Video Berikut Ini:


Panduan Puasa dan Ibadah Ramadan Untuk Umat Islam di UAE

Ilustrasi Puasa Ramadan (iStockphoto)

Sebelumnya pada 21 April, Pemerintah Uni Emirat Arab dilaporkan telah mengeluarkan panduan puasa dan beribadah untuk warga mereka, termasuk para petugas medis dan pekerja garis depan lainnya yang tengah berjuang selama pandemi Virus Corona COVID-19.

Dalam laporan itu, Dewan Uni Emirat Arab untuk Fatwa mengatakan bahwa umat muslim yang memiliki gejala Virus Corona COVID-19 mungkin dapat memilih untuk tidak berpuasa selama bulan suci Ramadan. 

Selain itu, jika seseorang telah diberikan saran oleh dokter untuk tidak berpuasa karena alasan daya tahan tubuhnya, maka orang tersebut memiliki hak untuk tidak berpuasa selama bulan suci Ramadan, menurut Dewan Fatwa tersebut. 

Selama hari kerja, pekerja kesehatan atau medis juga dikatakan memiliki hak Islami untuk memilih tidak berpuasa. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya