Imbas Covid-19, Ratusan Startup Lakukan PHK Massal

Ratusan startup terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi ekonomi selama pandemi Covid-19.

oleh Iskandar diperbarui 29 Apr 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tak dimungkiri, pandemi Covid-19 memukul banyak sektor industri, tak terkecuali perusahaan rintisan (startup) yang menjadi anak emas di era ekonomi digital saat ini.

Ratusan startup bahkan terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi ekonomi selama pandemi ini.

Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan jumlah pengangguran meningkat di lima pekan terakhir menjadi 26,4 juta pekerja. Sayangnya, belum ada data detail PHK di startup Indonesia.

Dikutip dari Crunchbase yang dilansir Merdeka.com, Rabu (29/4/2020), jumlah tersebut memang menurun sekitar 810 ribu dari pekan sebelumnya. Namun, hampir semua pekerjaan hilang di seluruh negeri dan berbagai sektor bisnis.

Per 21 April lalu, total ada 280 startup telah melakukan PHK sebanyak 21.609 pekerja, sejak virus Corona ditetapkan WHO sebagai pandemi pada bulan lalu (Maret). Demikian menurut laporan CNBC.

Menurut Roger Lee, Eksekutif di startup Human Interest yang menghimpun data PHK startup, mengatakan PHK memang cenderung menurun belakangan ini, tapi PHK di startup diperkirakan masih berlanjut di masa mendatang.

"PHK di startup muali melambat selama dua pekan ini. Tampaknya secara umum pengangguran baru menurun. Namun, penurunan itu masih sedikit, tetap masih banyak orang yang di-PHK," ujar Lee.

 


Puluhan Ribu Pekerja Jadi Korban

Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Sebagai gambaran, periode 11 Maret-21 April, 280 startup melakukan PHK sebanyak 21.609 pekerja. Jumlah ini naik 21,1 persen dari periode sebelumnya yang tercatat 245 startup mem-PHK 17.844 pekerja.

Berdasarkan kota, startup di kawasan internasional San Francisco Bay Area tercatat banyak melakukan PHK, seperti Houzz, Opendoor, Zume, Carta, dan VSCO. Jumlahnya lebih dari 6.000 pekerja.

Juga startup di kota-kota besar seperti New York (3.000 pekerja), Los Angeles (1.700), Boston (2.300), Miami (1.000), dan Austin (500).

 

 


Startup Sektor Makanan Paling Terdampak

Makan Terlalu Banyak / Sumber: iStockphoto

Merujuk pada Layoffs.fyi, sektor usaha startup yang paling terdampak alias banyak melakukan PHK adalah sektor industri makanan dengan jumlah lebih 3.000 pekerja kena PHK.

Sektor consumer services di perinkkat kedua dengan 2.200 pekerja, real estat 2.100 pekerja, keuangan (2.000), travel (1.900), transportasi (1.500), ritel (1.500), fitness (1.500), pemasaran (1.500), logistik (860), rekrutmen (850), media (500), kesehatan (300), dan lain-lain.

Menurut Lee, sejauh ini startup yang sudah mencapai pendanaan seri B dan C paling banyak melalukan PHK. Sementara startup seri A di bawah keduanya.

"Mungkin karena startup di dua tahapan itu sudah memiliki produk di pasar dan mendapat uang dari pertumbuhan skala usahanya. Covid-19 menyebabkan penurunan pendapatan yang cepat dan dramatis bagi banyak startup terutama yaang memiliki model bisnis transaksional," pungkas Lee.

Reporter: Syakur Usman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya