Masalah Mental Mengancam di Tengah COVID-19, KSP Luncurkan Layanan Konsultasi Psikologi

KSP luncurkan layanan kesehatan mental nasional di tengah pandemi COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Apr 2020, 19:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai mengisi acara di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta Masalah kesehatan jiwa di masa pandemi COVID-19 di Indonesia diakui oleh Kantor Staf Presiden (KSP) juga mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo. Situasi ini juga disebut menjadi pembahasan dalam rapat terbatas.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, hal ini mendorong KSP untuk membuat sistem layanan nasional untuk kesehatan jiwa.

Dalam konferensi persnya hari Rabu (29/4/2020), Moeldoko mengatakan bahwa pandemi COVID-19 adalah 20 persen persoalan kesehatan dan 80 persen persoalan psikologis.

"Kalau masyarakat tidak bisa menjaga psikologi mereka sendiri, ada kecenderungan imunitas menurun, yang menyebabkan orang terkena COVID-19 dan pada akhirnya menjadi lemah," seperti dikutip dari Antara.

"Harapannya dengan nama SEJIWA ini masyarakat bisa memiliki satu jiwa dan semangat sama untuk saling bergotong royong satu sama lain melawan pandemi COVID-19," kata Moeldoko.

Dia mengatakan layanan bantuan psikologi SEJIWA bisa diakses dengan menghubungi 119 ext 8. Sebelumnya layanan hotline 119 juga sudah dimanfaatkan untuk memberikan layanan konsultasi masyarakat seputar COVID-19.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Kesehatan Mental Tidak Seharusnya Diabaikan

Kepala Staf Presiden Moeldoko saat wawancara dengan KLY di Jakarta, Rabu (16/1). Dalam wawancara tersebut Moeldoko memaparkan kinerja kerja pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dikutip dari siaran pers di laman KSP pada Rabu (29/4/2020), layanan kesehatan mental ini mencakup tiga langkah strategis yaitu edukasi publik, konsultasi awal, serta pendampingan yang dilakukan pada masyarakat atau pasien yang membutuhkan konsultasi secara berkala.

"Kita tidak seharusnya mengabaikan dampak kesehatan mental dari wabah ini. Ada banyak ketakutan dan kecemasan dan itu dapat mendorong perilaku yang merugikan diri sendiri," kata Moeldoko dalam siaran pers tersebut.

KSP mengatakan, beban kesehatan mental juga bertambah akibat kehidupan yang tidak menentu karena COVID-19 serta aktivitas yang harus disesuaikan bahkan dihentikan sementara.

Belum lagi dengan banyaknya kabar buruk dan rumor yang belum dipastikan kebenarannya. Hal ini menambah kegelisahan yang semakin mengganggu dan berujung pada rasa putus asa serta stres.

Adapun, peluncuran layanan tersebut dilakukan secara daring dan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo, Dirut Telkom, Himpunan Psikologi Indonesia, dan penyintas COVID-19 pertama di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya