Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, memastikan tidak akan terjadi defisit atau kekurangan pasokan pangan di sejumlah provinsi di Indonesia. Defisit tersebut terutama untuk komoditas gula.
“Harga gula memang sedikit tinggi tapi trennya sudah menurun, karena distribusi ini sedang dalam pelaksanaan pengiriman dan sebagainya untuk memastikan di beberapa provinsi yang defisit ini distribusinya lancar sehingga tidak ada defisit lagi,” kata Agus dalam Konferensi Pers di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Advertisement
Selain gula, Agus juga mengakui bahwa harga beberapa bahan panganlain seperti bawang merah juga mengalami sedikit kenaikan.
Namun dia memperkirakan bahwa harga bawang merah akan turun sekitar 10-20 persen. Penurunan tersebut karena saat ini sudah memasuki musim panen. Oleh karena itu, dia berharap pada bulan Mei harga bawang merah akan kembali normal.
Berkaitan dengan mengisi defisit barang pokok di beberapa daerah, Kemendag akan mempercepat distribusi, dan memastikan distribusi tersebut lancar. Sehingga kebutuhan-kebutuhan setiap provinsi bisa terpenuhi.
“Kita sudah melakukan koordinasi bagi asosiasi ritel untuk mendistribusikan dan juga dari produsen langsung ke distribusi ke ritel modern, dan diharapkan asosiasi tersebut mengakomodir pasar tradisional,” ujarnya.
Gunakan Tol Laut
Sekaligus berkaitan dengan transportasi jalur pendistribusian, ia mengatakan untuk distribusi jalur Tengah dan Timur diharapkan bisa menggunakan tol laut, yang kini ia sebut sudah ada 26 trayek yang siap mendukung pendistribusian bahan pokok ke sejumlah provinsi.
“Ini mengantisipasi untuk mengisi defisit-defisit sehingga distribusi ini lancar dan tepat sasaran bagi provinsi yang perhitungannya kurang. Pada dasarnya stok cukup, hanya sekarang kita tinggal memastikan distribusi ini lancar,” pungkasnya.
Advertisement