Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menjanjikan insentif kepada peserta gelombang I yang telah mengikuti program pelatihan pertama pada pekan ini, atau paling lambat Jumat (1/5/2020).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, membenarkan bahwa peserta gelombang pertama memang masih harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan insentif pasca pelatihan.
Advertisement
"Itu karena ada proses rekonsiliasi dan settlement yang dilakukan antar pihak, dan kita ingin memastikan digital wallet-nya tidak kesasar rekeningnya," jelasnya dalam sesi teleconference, Rabu (29/4/2020).
"Satu lagi, ada proses pendaftaran kalau memang belum punya rekening bank atau e-wallet," dia menambahkan.
Karena proses tersebut, Denni melanjutkan, peserta Kartu Prakerja di kloter pertama masih harus menyelesaikan satu siklus dari program Kartu Prakerja.
"Mereka sudah mengambil training, sudah menuntaskan satu training, tapi ketika mengklaim benefit, sesuai PKS (Perjanjian Kerja Sama) kami membutuhkan benefit 5-7 hari kerja," paparnya.
Denni pun memastikan, sebanyak 168.111 orang peserta gelombang I Kartu Prakerja akan menerima bekal insentif pertama sebesar Rp 600 ribu pada pekan ini.
"Mungkin minggu ini paling lambat Jumat, mulai teman-teman yang 168 ribu dimana 110 ribunya sudah mengambil pelatihan itu yang akan mulai menerima Rp 600 ribu insentif pasca pelatihan Prakerja," ujar dia.
Kartu Prakerja Targetkan Serap 2 Juta Peserta dalam 1 Bulan
Sebelumnya, jumlah pendaftar program Kartu Prakerja terus bertambah setiap pekannya. Pada gelombang pertama, jumlah pendaftar mencapai 168.111 orang, dan naik menjadi 288.154 orang di gelombang kedua.
Berkat adanya kenaikan itu, Manajemen Pelaksanan (PMO) Program Kartu Prakerja telah mendapat arahan untuk bisa menyerap sebanyak 2 juta peserta dalam waktu satu bulan ke depan.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, arahan tersebut datang dari Ketua Komite Cipta Kerja yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Jadi itu (jumlah pendaftar tiap pekannya) itu tergantung pak Menko Perekonomian," kata Denni dalam sesi teleconference, Rabu (29/4/2020).
Pada tahap awal, ia menceritakan, Airlangga hanya mengamanatkan untuk bisa menyerap 200 ribu peserta. Angka tersebut terus bertambah lantaran peminat Kartu Prakerja semakin banyak, dan sistem digitalnya pun dianggap telah teruji untuk bisa menampung jumlah peserta yang lebih besar.
"Pak Menko setelah melihat sistemnya bisa ke 168 ribu, (dia minta) bisa dinaikin enggak ke 300 ribu. Ketika 300 ribu, kami bilang oke pak kami coba. Waktu itu kemudian proses yang sama, dan itu terjaring 288 ribu. Next pak Menko minta dicoba ke 600 ribu," jelasnya.
Advertisement