Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset pasar dan konsumen Strategy Analytics merilis laporan terbarunya mengenai pengapalan smarpthone 5G.
Menurut laporan tersebut, sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Kamis (30/4/2020), pada kuartal pertama 2020 pengapalan smartphone 5G mencapai 24 juta unit.
Baca Juga
Advertisement
Capaian itu sekitar 29 persen lebih tinggi ketimbang pengapalan tahun 2019 secara keseluruhan yang menyentuh 18,7 juta unit saja.
Masih menurut laporan tersebut, Tiongkok menjadi pasar yang berkontribusi paling tinggi atas pengapalan tersebut.
Ternyata, komersialisasi jaringan 5G di negara tersebut menjadi salah satu faktor kunci atas tingginya permintaan smartphone 5G yang lebih cepat dari generasi sebelumnya. Oleh sebab itu, konsumen terdorong untuk mencari smartphone yang kompatibel dengan jaringan seluler terbaru itu untuk dapat menikmati koneksi internet yang lebih cepat.
Permintaan atas smartphone 5G di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa juga ada peningkatan, meski tidak signifikan seperti di Tiongkok.
iPhone 5G
Perusahaan memperkirakan pengapalan smartphone 5G akan terus meningkat secara signifikan karena permintaan dari Tiongkok.
Bahkan sebetulnya, perusahaan telah memprediksi bahwa Apple akan memimpin di pasar smartphone 5G. Prediksi ini mengacu pada kemungkinan perkenalan seri iPhone 5G pertama pada kuartal ketiga tahun ini.
Namun nyatanya, perusahaan berbasis di Cupertino, AS itu terpaksa harus menunda jadwal karena pandemi Covid-19.
(Why/Isk)
Advertisement