Liputan6.com, Roma - Kepala bagian medis AS Roma Andrea Causarano mengaku terkejut dengan sikap pemerintah Italia di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Sebelumnya, pemerintah Italia mengizinkan atlet memulai latihan tersendiri pada 4 Mei dan di fasilitas tim dua pekan kemudian.
"Keputusan terakhir mengejutkan kami," kata Causarano seperti dilansir Football Italia.
Advertisement
Italia saat ini telah memasuki fase kedua dalam menangani pandemi virus Corona Covid-19. Mengacu kepada pengumuman Conte, para warga mulai diizinkan keluar rumah dan beraktivitas di lingkungan sekitarnya.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Minggu (26/4/2020) memutuskan melonggarkan aturan lockdown. Conte mengizinkan atlet berlatih secara individu mulai 4 Mei dan latihan berkelompok pada 18 Mei.
Causarano mengaku aneh dengan sikap berbeda yang ditunjukan pemerintah Italia terhadap sepak bola dan olahraga lainnya. Menurutnya, pemerintah Italia seolah tidak percaya otoritas sepak bola akan menjaga keselamatan para atletnya di tengah pandemi virus Corona.
"Mengherankan bahwa sepak bola diperlakukan berbeda dengan olahraga lainnya. Seolah-olah mereka tidak percaya kepada kami untuk melanjutkan lagi kompetisi sembari memerhatikan aspek keamanan," kata Causarano.
Tidak Memikirkan Sepak Bola
Causarano mengatakan, tindakan pemerintah Italia itu merupakan bentuk pengabaian terhadap sepak bola. Padahal, kata Causarano, setiap tim juga sudah memahami situasi terkini dan siap memerhatikan aspek keselamatan dalam latihan.
"Kami bersiap untuk kembali berlatih di pusat latihan kami secara tertutup, menjaga jarak dan tidak berkumpul dalam kelompok," kata Causarano mengakhiri.
Advertisement
Diprotes Asosiasi Pemain
Sementara itu, keheranan senada juga disuarakan Asosiasi Pemain Italia (AIC).
"AIC bingung dan terkejut, terkait keputusan pemerintah soal memulai kembali kegiatan olahraga di Italia," tulis AIC dalam pernyataan resminya seperti dilansir Sportskeeda.