Roma - Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora tak menjamin kompetisi Liga Italia Serie A dan turunannya bisa bergulir dalam waktu dekat, meski ada rencana klub kembali latihan.
Ia bahkan mengeluarkan pernyataan pesimistis dan memungkinkan kompetisi itu dihentikan total.
Advertisement
Sebelumnya, pemerintah Italia memberi lampu hijau kepada klub Liga Italia untuk melanjutkan latihan pada 18 Mei. Namun, rencana itu mendapat tentangan dari asosiasi pemain dan beberapa klub.
"Negosiasi sedang berlangsung antara komite ilmiah dan FIGC (Federasi Sepak Bola Italia), yang telah menyajikan protokol medis yang dianggap tidak cukup," kata Spadafora kepada televisi La7, dikutip dari Football Italia.
"Namun, saya selalu mengatakan bahwa melanjutkan latihan tidak selalu berarti melanjutkan kompetisi. Saya melihat, melanjutkan Serie A sebagai hal yang semakin tidak mungkin," imbuhnya.
"Para pemain ingin melanjutkan latihan. Tetapi, jika saya adalah presiden klub, saya akan lebih memikirkan bagaimana memulai musim depan dengan aman," tegasnya.
"Prancis tidak akan menjadi liga terakhir yang memutuskan untuk berhenti dan ini bisa mendorong Liga Italia Serie A dan Italia untuk mengambil kebijakan yang sama," kata Spadafora.
Presiden Klub Bisa Meminta Liga Dihentikan Total
Beda dengan Prancis, Belanda, dan Belgia, yang sudah menghentikan total kompetisi, La Liga, Bundesliga dan Premier League, masih tetap pada rencana semula untuk kembali menggelar pertandingan pada awal Juni, dan Liga Champions serta Liga Eropa ditetapkan pada Agustus.
Spadafora mengungkap alasan mengapa Serie A terancam sulit digelar kembali. Satu di antaranya adalah protokal kesehatan.
“Protokol yang disajikan oleh dunia sepak bola tidak memadai. Saya mulai mendapatkan ide akan ada kejutan selama beberapa hari ke depan. Presiden klub dapat segera meminta saya untuk menutup musim di sini sehingga mereka dapat bersiap untuk yang berikutnya," tegasnya.
Sumber: Football Italia
Disadur dari Bola.com (Wiwig Prayugi/Wiwig Prayugi, published 29/4/2020)
Advertisement