Bencana Hidrometeorologi Masih Melanda Indonesia, Masyarakat Diminta Waspada

Bencana itu seperti banjir dan longsor yang terjadi di beberapa titik wilayah Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 02:38 WIB
Sertu Ibrahim mengevakuasi balita dari banjir yang melanda Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Selasa (28/4/2020). (foto: istimiewa)

Liputan6.com, Jakarta - BNPB mencatat bencana hidrometeorologi masih melanda beberapa wilayah Indonesia hingga akhir April 2020. Bencana itu seperti banjir dan longsor yang terjadi di beberapa titik wilayah Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta.

Kepala Pusdatin Komunikasi BNPB, Agus Wibowo mengawali dari banjir yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Selasa (28/4/2020) kemarin. Bencana ini mengakibatkan 2.000 kepala keluarga terdampak. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu faktor pemicu banjir yang merendam rumah dan fasilitas umum lain.

"Meskipun berangsur surut, tinggi muka air masih berada pada 50 cm pada pagi ini," kata Agus, Rabu (29/4/2020).

Bencana yang sama terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Genangan yang merendam 294 hektare sawah teridentifikasi di Desa Bojong, Kecamatan Kayuwangetan. Meskipun terdampak banjir, warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.

Lanjut Agus, masih di wilayah Kabupaten Cilacap, tanah longsor terjadi di Desa Dondong, Kecamatan Kasugihan. BPBD setempat melaporkan panjang longsoran mencapai 8 meter. Longsor ini terjadi di wilayah dengan kemiringan tebih 35 derajat.

Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Di samping longsor, retakan tanah terjadi di kabupaten Cilacap, tepatnya Desa Panulisan Timur, Kecamatan Dayeuhluhur. Retakan mengakibatkan satu unit rumah rusak berat.

Sedangkan di Kalimantan Timur, banjir menggenang beberapa titik di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dua kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Sepaku, dengan wilayah Desa Karang Jinawi, Tengin Baru, Sukara dan Kelurahan Sepaku.

Di wilayah Kecamatan Penajam, banjir menggenangi Kelurahan Nenang dan Lawe. Banjir pun telah surut, namun hanya Kelurahan Sepaku masih terjadi genangan.

"Genangan pun sempat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat beberapa waktu lalu, meskipun segera surut," kata Agus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Waspada terhadap Potensi Bencana

Dia menuturkan, data dari Januari hingga April 2020, bencana hidrometeorologi masih menempati urutan teratas kejadian bencana di Indonesia. Total kejadian banjir berjumlah 437 kali, puting beliung 355, tanah longsor 267 dan kekeringan 1, sedangkan bencana lain yaitu kebakaran hutan dan lahan 119, gempa bumi 4, erupsi gunung api 3 dan gelombang pasang dan abrasi 2.

"Menyikapi potensi bahaya, masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga dan waspada terhadap potensi bencana alam di tengah bencana nonalam, yaitu Covid-19 yang melanda seluruh provinsi di Indonesia," imbuhnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya