Begini Akal-akalan Pemudik Kelabui Petugas saat Masuk Pelabuhan Merak

Pick up itu terkena pemeriksaan di check point Gerem Bawah, Kelurahan Gerem, Kota Serang, Banten pada Rabu siang.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Apr 2020, 04:46 WIB
Namun sebaliknya, arus pemudik dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Bakauheni, Lampung Selatan masih terus mengalir.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja kelakuan para pemudik untuk bisa melewati check point pihak kepolisian pada momen pelarangan mudik. Lihat saja di Kota Cilegon, Banten, mobil pick up bernomor polisi AE 9736 NF berdalih memuat kerupuk, nyatanya berisikan orang yang akan mudik menuju Bengkulu.

Mereka berusaha mengelabui petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polres Cilegon, dengan menutup bagian belakang pick up mereka menggunakan terpal dan dibuat sedemikian rupa agar terlihat seperti membawa barang.

"Kami mencurigai kendaraan yang mengaku membawa kerupuk, tetapi terlihat mobil bak belakang seperti membawa beban berat. Ketika dicek, dengan cara dibuka terpalnya, ternyata isinya orang," kata Kapolsek Pulomerak AKP Rifki Seftirian, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (29/4/2020).

Pick up itu terkena pemeriksaan di check point Gerem Bawah, Kelurahan Gerem, Kota Cilegon, Banten, Rabu siang kemarin. Berusaha mengelabui petugas gabungan, mereka berharap bisa lolos pemeriksaan check point kemudian membeli tiket penyeberangan di Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.

"Mereka terkena penyekatan di check point Gerem Bawah," terang Rifki.

Posisi duduk pun di atur sedemikian rupa, dua orang duduk di bagian depan, sopir dan kernet. Kemudian dua orang lagi berada di bak mobil pick up. Bagian kanan kiri mobil sudah di modifikasi dengan dipasangi besi sebagai penahan. Bagian atas bak mobil dipasangi penahan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diminta Putar Balik

Di atas penahan itu kemudian ditaruh kerupuk dan berbagai makanan ringan jenis oleh-oleh. Agar penumpangnya tetap nyaman, lantai dasar back mobil di pasangi kasur dan tas pakaian. Sehingga terlihat penuh seperti mengangkut kebutuhan logistik.

"Ada empat orang, dua di depan dan dua di belakang. Tetap kami imbau agar putar balik ke daerah asal keberangkatan," jelas Rifki.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya