Kasus Corona COVID-19 Singapura Tembus 15 Ribu, Angka Kematian Cuma 0,08 Persen

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Singapura memang tinggi, tetapi angka kematian di bawah 1 persen.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Apr 2020, 11:24 WIB
Seorang wanita duduk di Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura - Kasus Virus Corona (COVID-19) di Singapura sudah menembus 15 ribu kasus. Jumlah itu tercapai setelah kemarin ada penambahan kasus sebanyak 690 kasus. 

Berdasarkan info Kementerian Kesehatan Singapura, Rabu (30/4/2020), total ada 15.641 kasus Corona di Singapura. Lonjakan kasus di Singapura berasal dari klaster asrama-asrama pekerja asing.

Kemarin, 660 kasus berasal dari klaster tersebut. Di hari yang sama, penularan di kalangan masyarakat tercatat rendah, yakni 11 orang saja. 

Pemerintah Singapura sedang tes Virus Corona massal di lokasi asrama pekerja. Mayoritas pasien positif hanya menderita penyakit ringan. 

Secara jumlah, kasus di Singapura memang yang tertinggi di Asia Tenggara. Hanya saja, tingkat kematiannya sangatlah rendah, yakni 14 orang atau tidak sampai 1 persen. 

Persentase kematian di Singapura adalah 0,08 persen. Angka itu jauh dibanding Indonesia yang punya persentase kematian 8 persen. Itu pun belum termasuk ribuan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dengan gejala corona. 

Pemerintah Singapura berkata penularan di kalangan masyarakat telah menurun dari rata-rata 25 kasus per hari menjadi 17 pasien per hari. Untuk penularan di asrama pekerja asing, ada peningkatan dari 18 kasus per hari, menadi 29 kasus per hari. 

Kemarin, ada 63 pasien Virus Corona yang dipulangkan oleh rumah sakit Singapura. Sisa 1.714 kasus masih dirawat dengan kondisi stabil dan membaik, 22 pasien dirawat intensif, dan sisa 12 ribu pasien diisolasi di fasilitas kesehatan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ada 566 WNA Kena Kasus Corona di Indonesia

Menlu Retno Marsudi di acara dialog perdamaian dengan wanita Afganistan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hingga saat ini ada 15 warga negara asing (WNA) yang meninggal dunia akibat Corona COVID-19 di Indonesia.

"Ada 15 orang warga asing yang meninggal," ujar Retno saat menyampaikan pernyataan pers bersama awak media lewat sambungan video pada Rabu kemarin. 

Meski demikian, dia tak memaparkan lebih jauh dari negara mana saja dan berapa rata-rata usia dari pasien meninggal tersebut. Retno juga menyampaikan, hingga saat ini ada sekitar 566 kasus Corona COVID-19 WNA yang ada di Indonesia.

"Sejauh ini ada 566 kasus Corona COVID-19 WNA di Indonesia. 98 orang masih dinyatakan positif, 307 ODP, 144 sembuh," jelas Retno.

Sementara itu pada 17 April 2020 dalam pernyataan pers, Retno pernah menyampaikan soal keamanan WNI selama pandemi Corona COVID-19 di Indonesia.

"Soal keamanan bagi warga negara asing (WNA) di Indonesia beberapa waktu lalu telah disampaikan oleh wakil menlu RI, kepada duta besar berbagai negara dan organisasi internasional yang ada di Jakarta," ujar Retno.

"Dalam pertemuan itu, kita sampaikan bahwa Indonesia sebagai host country akan terus memberikan fasilitas dan pelayanan dalam menghadapi Corona COVID-19," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya