Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu ) Sri Mulyani Indrawati mengatakan wabah virus corona membuat dana asing atau foreign capital keluar dari aset surat utang pemerintah Indonesia. Tercatat, Maret 2020 dana asing yang kabur dari Tanah Air mencapai Rp120 triliun.
"Pada Maret itu sangat menantang, karena eskalasi dan kepanikan akibat covid-19. Reaksi investor sangat irasional di sektor keuangan kita," tegas Sri Mulyani saat menggelar rapat virtual bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (30/4).
Advertisement
Menurutnya hal ini berdampak pada kondisi psikologis surat berharga negara (SBN) yang tertekan cukup parah. Imbasnya Bank Indonesia menerbitkan sejumlah kebijakan untuk meminimalisir pelemahan nilai tukar rupiah ditengah ketidakpastian ekonomi global.
Sri Mulyani menambahkan, besarnya dana asing yang keluar berdampak buruk bagi pasar saham Indonesia. Sebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi cukup dalam yang menyebabkan BEI beberapa kali menghentikan sementara aktivitas perdagangan di bursa saham Tanah Air selama wabah virus corona berlangsung.
Laporan IMF
Kendati demikian, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun merata di seluruh negara berkembang. Seperti publikasi yang dilakukan oleh IMF, tercatat arus keluar dari aset keuangan di seluruh negara berkembang mencapai 0,4 persen terhadap PDB atau senilai USD 100 miliar.
"Pasalnya ini disebabkan oleh permasalahan kesehatan bukan ekonomi, sehingga keselamatan manusia jadi pertaruhan. Kalau krisis keuangan dulu lebih terkonsentrasi pada sektor sektor keuangan," tandasnya.
Sulaeman
Merdeka.com
Advertisement