Eks Presiden: Juventus Harus Juara Liga Italia dengan Bertanding

Juventus sendiri sedang memuncaki klasemen Liga Italia. Tim asuhan Maurizio Sarri itu mengantongi 63 poin, unggul satu angka dari pesaing terdekatnya, Lazio.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 30 Apr 2020, 18:00 WIB
Striker Juventus, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi usai membobol gawang Frosinone pada laga Serie A di Stadion Allianz, Turin, Jumat (15/2). (AP/Alessandro Di Marco)

Liputan6.com, Turin - Juventus harus berjuang memenangkan Liga Italia musim ini dengan berjuang di atas lapangan. Hal itu disampaikan eks presiden klub Giovanni Gigli.

"Saya tidak ingin memenangkan titel juara tanpa bertanding. Idealnya, kita harus menuntaskan kompetisi dan menyambungkan lagi Liga Italia, Serie B, dan Serie C," kata Gigli seperti dilansir Football Italia.

Juventus sampai saat ini belum menentukan sikap terkait Liga Italia musim ini. Operator Liga Italia menghendaki kompetisi untuk berlanjut lagi meskipun pandemi virus Corona belum juga selesai.

Namun Pemerintah Italia belum memberikan lampu hijau kepada operator. Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte hanya mengizinkan para atlet untuk mulai berlatih kembali.

Juventus sendiri sedang memuncaki klasemen Liga Italia. Tim asuhan Maurizio Sarri itu mengantongi 63 poin, unggul satu angka dari pesaing terdekatnya, Lazio.

Selain aspek kompetisi, Gigli menuturkan Juventus juga harus mendesak kompetisi segera dimulai demi mencegah kerugian lebih jauh.

"Jika saya Presiden Agnelli, saya akan mendesak supaya Liga dimulai lagi untuk menutup kerugian," ujar Gigli.


Brilian dalam Beberapa Musim

Juventus tengah memimpin klasemen sementara Liga Italia (AFP/Marco Bertorello)

Gigli mengatakan, akan sangat disayangkan jika Juventus mengalami kerugian besar. Pasalnya, mereka trampil sangat brilian dalam beberapa musim.

"Juventus adalah klub yang brilian dalam beberapa musim, pengecualian di Liga Champions dan telah berinvestasi banyak untuk mewujudkan itu," kata Gigli.

"Tentu saja saat ini ada kerugian yang akan berdampak kepada keseimbangan mereka," ujarnya mengakhiri.

 


Paling Lambat September

Lebih lanjut, Gigli mengatakan, kompetisi paling lambat harus dimulai lagi pada September.

"Paling tidak kita harus memulai lagi pada September lalu melanjutkannya dengan stadion yang tidak sepenuhnya terbuka untuk umum," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya