Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia tengah melakukan pengkajian opsi pelunasan sukuk yang akan jatuh tempo Juni 2020 mendatang. Nilai sukuk diketahui mencapai USD 500 juta dengan nama obligasi Garuda Indonesia Global Sukuk Limited.
Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Garuda, Fuad Rizal, tertulis bahwa perusahaan akan terus mengkaji berbagai opsi pelunasan kepada pemegang sukuk.
Advertisement
"Perusahaan akan terus mengkaji opsi-opsi pelunasan yang dapat dilakukan terkait dengan sukuk yang akan jatuh tempo pada Juni 2020," demikian tertulis dalam keterangan tersebut, Kamis (30/4/2020).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra turut mengkonfirmasi hal itu. Dirinya mengatakan opsi pembayaran masih difinalisasi dan akan diberitahukan di waktu yang akan datang.
"Ya (jatuh tempo Juni). Masih difinalisasi, nanti akan dikabari lagi," kata Irfan saat dihubungi Liputan6.com.
Skema Pelunasan
Adapun pada sesi Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (29/4/2020) lalu, Irfan membeberkan beberapa skema pelunasan sukuk ini.
"Kami punya tiga opsi, yang pertama dilunasi, yang kedua minta perpanjangan, dan yang terakhir pembayaran dengan diskon," katanya.
Kata Irfan, nilai instrumen surat utang saat ini sudah jatuh ke kisaran 40 persen. Namun, berdasarkan beberapa kajian, nilainya bisa menguat menjadi 60-70 persen.
Lebih lanjut, perusahaan juga tengah mengkaji opsi refinancing melalui pinjaman bank, khususnya perbankan pelat merah. Namun begitu, penyaluran kredit perbankan di masa pandemi ini cenderung lebih ketat. Irfan sendiri mengaku telah berdiskusi dengan bank-bank terkait hal ini.
Advertisement