PT PAL Pastikan Pembangunan Kapal Bantu RS TNI AL Tetap Jalan

Direktur Pembangunan Kapal Turitan Indaryo menuturkan, PT PAL Indonesia (Persero) tetap mengerjakan produksi kapalnya, meski di tengah pandemi COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 17:51 WIB
KRI Semarang-594 saat bersandar di dermaga 203, Jakarta, Jumat (15/3). Kapal itu tiba di Jakarta untuk memperkuat Unsur Satfib Komando Armada (Koarmada) I TNI AL setelah menjalani masa ujicoba dari Surabaya ke Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PT PAL Indonesia memastikan pembangunan kapal bantu Rumah Sakit TNI AL tetap berjalan, dengan menggunakan protokol COVID-19. Hal ini mengingat karena dikerjakan dalam masa tanggap darurat corona.

Direktur Pembangunan Kapal Turitan Indaryo menuturkan, PT PAL Indonesia (Persero) tetap mengerjakan produksi kapalnya, meski di tengah pandemi COVID-19.

Akan tetapi, dengan mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku sehingga tetap terjaga keamanannya, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam proses produksi dan pengerjaan proyek.

"Salah satu produksi yang sedang berlangsung adalah menyelesaikan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL (W000302) yang rencananya akan diserah-terimakan kepada TNI AL pada Oktober 2021," ujar dia, seperti dikutip Antara, Kamis (30/4/2020).

Turitan mengatakan, hingga saat ini PT PAL Indonesia telah memasang 64 blok dan akan diteruskan dengan pemasangan blok-blok selanjutnya.

Ia menuturkan, hingga saat ini pembangunan Kapal BRS TNI AL masih on schedule, telah dilakukan mitigasi terhadap potensi- potensi keterlambatan sebagai akibat dari pandemi Covid-19 serta langkah antisipasi.

Kapal BRS TNI AL ini memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter. Kapal tersebut mampu mengakomodasi pasukan, kru dan pasien sebanyak 651 orang.

Kapal tersebut memiliki berat 7.200 ton dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot serta endurance 30 hari, kapal tersebut mampu untuk menampung 2 unit helikopter di dek dan 2 unit ambulance boat.

Lebih lanjut Turitan mengatakan, Kapal BRS juga dilengkapi ruang evakuasi dan ruang isolasi untuk pasien menular termasuk Covid-19, sehingga kehadiran Kapal Bantu Rumah Sakit ini sangat dibutuhkan masyarakat, disamping fungsi utamanya sebagai pendukung operasi militer perang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Prioritas Selesaikan Pembangunan Kapal

Awak KRI Semarang-594 mengecek ruang tindakan medis, Jakarta, Jumat (15/3). Kapal perang rumah sakit ini dilengkapi dengan landing platform dock (LPD) dan untuk memperkuat Unsur Satfib Komando Armada (Koarmada) I TNI AL. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hal tersebut menjadi salah satu alasan PT PAL Indonesia (Persero) untuk tetap memprioritaskan penyelesaian kapal ini di tengah suasana PSBB dengan tetap mengutamakan keselamatan pekerja dan mentaati protokol kesehatan.

Kapal BRS merupakan kapal pendukung dalam pelaksanaan operasi militer, dan mempunyai fungsi asasinya merupakan kapal pendukung Operasi Militer Perang (OMP), pada masa damai kapal tersebut dapat difungsikan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Berdasar pada UU TNI No. 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, Kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi medis dan evakuasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue).

"Kapal BRS memiliki fungsi vital bagi Indonesia, fungsi Kapal BRS sangat pas dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia," ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya