Liputan6.com, Roma- Kelanjutan Liga Italia Serie A 2019-2020 masih menyisakan tanda tanya besar. Walau pandemi virus corona Covid-19 di Italia mulai mereda, belum ada kesepakatan antara pemerintah dengan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
FIGC dan pemerintah Italia masih tak sejalan mengenai protokol keamanan jika Liga Italia Serie A kembali dilanjutkan.
Advertisement
Protokol yang disampaikan oleh FIGC meliputi mengisolasi para pemain dalam suatu retret pelatihan, memberi mereka tes Swab COVID-19 dan tes darah secara rutin, struktur sanitasi dan membatasi personel di stadion.
Namun protokol dari FIGC itu itu dianggap "tidak memadai" oleh komite ilmiah Pemerintah yang dibentuk untuk menganalisis kembalinya praktik kerja.
Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora kini mengeluarkan ancaman jika tak ada kesepakatan soal protokol keamanan maka pemerintah Italia akan mengumumkan Serie A musim ini telah berakhir alias tak dilanjutkan.
Komentar
"Inilah situasinya. Jika protokol disetujui oleh semua pihak, pelatihan akan dilanjutkan dan ini akan berdampak positif pada kemungkinan melanjutkan musim," kata Spadafora kepada RAI 3.
"Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada kesepakatan tentang protokol keselamatan, Pemerintah akan mengeluarkan keputusan - karena keadaan darurat kesehatan masyarakat - bahwa musim telah berakhir, meskipun itu berarti menciptakan kondisi untuk memastikan dunia sepak bola tidak mengalami banyak kerugian. Pada dasarnya, kita akan mengambil tanggung jawab itu."
Advertisement
FIGC
Bos FIGC Gabriele Gravina sendiri pada pertengahan pekan ini menyatakan tidak akan mau menghentikan Serie A 2019-2020. Menurutnya penghentian musim akan berarti kematian sepak bola.
Liga Italia direncanakan kembali bergulir akhir Mei 2020. Para pemain dijadwalkan akan bisa kembali berlatih pada 18 Mei 2020.
Jika dibatalkan, Liga Italia Serie A akan menyusul Liga Belanda dan Prancis yang sudah lebih dulu tak dilanjutkan.