Skenario Jokowi Perkuat Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Corona

Jokowi meminta pemerintah daerah menyiapkan progran stimulus ekonomi bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi virus Corona Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Mei 2020, 07:49 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia saat ini tengah menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun terus mencari cara agar masyarakat tetap sejahtera.

Salah satunya, Jokowi meminta pemerintah daerah menyiapkan progran stimulus ekonomi bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi virus Corona Covid-19.

"Saya ingatkan yang harus dibantu bukan hanya usaha kecil, menengah dan besar saja. Tapi juga usaha mikro dan ultra mikro. Program stimulus ekonomi juga harus menjangkau sektor informal, pedagang kaki lima (PKL), tukang gorengan, tambal ban, warung-warung kecil," ujar Jokowi dalam pembukaan Musrembangnas melalui video conference, Kamis, 30 April 2020.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, ada beberapa sektor yang terpukul mulai dari UMKM, pariwisata hingga transportasi.

Berikut skenario yang disiapkan Jokowi untuk tetap memperkuat ekonomi di tengah situasi pandemi Corona Covid-19 di Indonesia yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Minta Pemda Identifikasi Sektor Terdampak

Rapat ini merupakan format baru yang diterapkan Jokowi, sejak para masyarakat diimbau untuk bekerja dari rumah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan rapat tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. (dok. Setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta kepada Pemerintah Daerah hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk segera mengindentifikasi secara detail terkait sektor mana saja yang terkena dampak pandemi Corona Covid-19.

Hal tersebut kata Jokowi bertujuan untuk menujukan sektor mana yang bisa bertahan dan bisa ambil peluang saat wabah Corona.

"Saya minta kepada para gubernur, bupati dan wali kota dan kepala bapeda untuk identifikasi secara detail. Memilah cermat di daerah masing-masing," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Kamis, 30 April 2020.

Dia menjelaskan ada beberapa sektor yang terpukul mulai dari UMKM, pariwisata, konstruksi, hingga transportasi.

Tetapi, kata Jokowi, ada juga sektor yang masih bisa berjalan yaitu tekstil dan produk tekstil, kimia, farmasi, alat kesehatan, makanan dan minuman, serta sektor jasa telekomunikasi dan jasa logistik.

 


Jangkau Semua Pelaku Usaha

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi meminta pemerintah daerah menyiapkan progran stimulus ekonomi bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi virus Corona Covid-19.

Jokowi menekankan bahwa stimulus ekonomi ini harus bisa menjangkau seluruh para pelaku usaha.

"Saya ingatkan yang harus dibantu bukan hanya usaha kecil, menengah dan besar saja. Tapi juga usaha mikro dan ultra mikro. Program stimulus ekonomi juga harus menjangkau sektor informal, pedagang kaki lima (PKL), tukang gorengan, tambal ban, warung-warung kecil," papar dia.

 


Permudah Urusan Perbankan

Ekspresi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberi arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4). Sidang Kabinet Paripurna membahas dua hal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi mengatakan saat ini jumlah para pekerja informal sangat besar. Dia menyebut berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlahnya mencapai 40 juta dan juga menampung tenaga kerja.

"Sebagian besar dari mereka tidak bersentuhan dengan bank atau lembaga keuangan. Ini juga harus kita perhatikan," ucap dia.

Saat ini, kata Jokowi, pemerintah telah menyiapkan program stimulus ekonomi agar pelaku usaha dapat bertahan dan mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mulai dari, insentif perpajakan, restrukturisasi kredit serta relaksasi impor bahan baku.

"Saya minta gubernur di setiap daerah merancang program sama untuk menambah, memperkuat dan memperluas program stimulus yang disiapkan pemerintah pusat," jelas Jokowi.

 


Cegah PHK

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jokowi meminta kepada kepala daerah agar merancang program daerah untuk memperkuat stimulus ekonomi yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat. Hal tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang terkena pandemi Corona Covid-19.

"Saya hanya titip dalam menyiapkan program stimulus di daerah jalankan dengan skema yang jelas, yang transparan dan terstruktur," kata Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga mengimbau agar para gubernur untuk menjelaskan dan merinci terkait stimulus apa yang diberikan untuk tenaga kerja. Jangan sampai sudah melakukan program stimulus tetapi masih terjadi pemecatan tenaga kerja di daerah.

"Jangan hanya mau mendapatkan stimulus ekonomi tetapi tetap melakukan PHK pada para pekerjanya," ungkapnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memverifikasi dan melakukan evaluasi secara berkala terkait efektivitas paket stimulus ekonomi.

"Sehingga berdampak pada penyelamatan tenaga jutaan tenaga kerja yang bergantung di sektor rill," jelas Jokowi.

 


Siapkan Strategi Pemulihan

Presiden Jokowi bagikan sembako bagi warga di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. (Setpres)

Jokowi minta agar pemerintah daerah menyiapkan strategi pemulihan, peta, hingga tahapan yang akan akan dilakukan. Walaupun saat ini Indonesia kata dia masih dalam tahap mitigasi.

"Setelah mitigasi selesai kita masuk tahap recovery, siapkan sektor apa yang bisa langsung rebound, mana yang lambat, apa rencana intervensi kebijakan yang bisa dilakukan," jelas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya