Mendeteksi Kerusakan Mobil dari Asap Knalpot

Kerusakan pada mobil bisa dideteksi dari asal yang keluar dari knalpot. Salah satu asap yang sering muncul berwarna putih.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 01 Mei 2020, 16:30 WIB
Asap knalpot (Foto: thetruthaboutcars).

Liputan6.com, Jakarta - Kerusakan pada mobil bisa dideteksi dari asal yang keluar dari knalpot. Salah satu asap yang sering muncul berwarna putih.

Jika tiba-tiba terdapat asap putih pada mobil, kemungkinan besar masalah terdapat pada ring piston yang sudah aus karena usia atau faktor oli.

Khusus mobil diesel, asap putih dan pekat yang dikeluarkan knalpot bisa menjadi tanda jika sistem pembakaran tidak bekerja secara maksimal.

Jumlah solar di ruang bakar yang terlalu banyak, sehingga tidak dibakar sempurna bisa menjadi penyebabnya. Tak hanya itu, pengaturan pompa bahan bakar atau masalah dengan sistem injeksi BBM diesel juga perlu diperhatikan.

Melansir laman resmi Auto2000, selain asap putih pekat, knalpot mobil juga bisa mengeluarkan asap berwarna hitam. Ha tersebut biasanya terjadi saat mobil diesel melakukan akselerasi.

Meski hal itu wajar terjadi pada mesin diesel, khusus mobil dengan bahan bakar bensin, asap hitam dari knalpot merupakan tanda pembakaran yang tidak sempurna.

Biasanya, masalah ini diiringi juga mobil yang boros bensin dan tarikan berat. Biasanya pula diiringi dengan gejala knocking atau umum disebut ngelitik.


Komponen yang Diperiksa

Untuk menangani masalah ini, Anda harus mengecek kondisi filter udara dan komponen lain yang berhubungan dengan sistem pembakaran, misalnya sensor, fuel pressure regulator, dan injektor bahan bakar.

Sedangkan untuk asap berwarna biru, kondisi ini umumnya disebabkan karena terbakarnya oli bersama bahan bakar di ruang bakar mesin. Situasinya mirip dengan asap berwarna putih.

Umumnya masalah ini kerap menimpa mobil atau kendaraan yang sudah tua, jarak tempuh yang sudah panjang, atau penggunaan mobil yang kurang baik.

Jika masalah ini terjadi, sebaiknya Anda harus segera periksa volume oli secara teratur. Kalau terlihat berkurang, sebaiknya langsung tambahkan atau segera ganti oli jika oli yang digunakan sudah tidak layak pakai lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya