Pandemi COVID-19 Kurangi Stres Saat Perjalanan Pergi Pulang Kerja

Di tengah pandemi COVID-19 beberapa penyandang disabilitas harus tetap menjalani pekerjaan sehari-hari. Salah satunya Zulhamka Julianto Kadir, penyandang disabilitas daksa asal Bandung.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Mei 2020, 13:11 WIB
Zulhamka Julianto Kadir saat bekerja di tengah pandemi. Foto: Dokumen Pribadi Zulhamka Julianto.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi COVID-19 beberapa penyandang disabilitas harus tetap menjalani pekerjaan sehari-hari. Salah satunya Zulhamka Julianto Kadir, penyandang disabilitas daksa asal Bandung.

Pria yang bekerja di bidang pelayanan publik ini mengatakan, pandemi COVID-19 membawa dampak negatif dan dampak positif. Beberapa hal berubah dan sangat dirasakan ketika ia hendak pergi dan pulang kerja.

“Paling terasa, tingkat stres di jalan jadi berkurang karena tidak macet, hal itu kelak akan dirindukan setelah Corona usai,” tulis Julianto kepada Liputan6.com melalui pesan teks, Kamis (30/4/2020).

“Ada sisi positif di balik ujian, udara jauh lebih segar yang dirasakan, mungkin polusi udara berkurang,” tambah pria yang akrab disapa Anto ini.

Simak Video Berikut Ini:


Sisi Negatif

Di sisi lain, dampak negatif tak terelakkan. Pandemi membawa kepanikan tersendiri bagi Anto dan orang lain.

“Tapi tingkat stres pekerjaan jadi meningkat karena rata-rata konsumen panik. Bukan hanya untuk layanan telekomunikasi, sebagai contoh pribadi saja, ketika belanja di supermarket, antrian panjang barang-barang kosong karena panik.”

Untuk mengurangi tekanan pekerjaan, Anto selalu menyempatkan diri untuk menyegarkan pikiran di waktu luang.

“Sesekali me time itu perlu supaya tingkat stress di kantor hilang dan semangat kembali untuk bekerja di esok hari. Saya peribadi suka nonton, me time ya nonton film,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya