Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya ditutup sementara sampai hari ini, 1 Mei 2020, penutupan Gedung Transit Oriented Development (TOD) dan area Parkir M1 diperpanjang hingga 15 Mei 2020 mendatang.
Hal tersebut dilakukan menyusul adanya kebijakan Pemerintah Kota dan Kabupaten Tangerang, untuk melakukan perpanjangan waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari atau mulai 2 Mei sampai dengan 15 Mei 2020.
Advertisement
Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi mengatakan, penutupan Gedung Transit Oriented Development dan Area Parkir M1 merupakan bentuk dukungan perseroan, dalam pelaksanaan PSBB di Banten dalam hal penerapan social distancing dan physical distancing guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Seiring dengan dilakukannya perpanjangan waktu penerapan PSBB di Tangerang, maka Gedung Transit Oriented Development dan Area Parkir M1 tidak dioperasikan. Penutupan sementara dilakukan mengikuti waktu pemberlakukan PSBB di Tangerang hingga 15 Mei 2020," ujar Agus Haryadi.
Namun demikian, pejalan kaki dan pengendara sepeda motor dari Jalan Marsekal Suryadarma, Neglasari Kota Tanerang, masih dapat masuk dan keluar dari kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui akses khusus di M1.
"Pengendara sepeda motor yang selama ini memarkirkan kendaraannya di TOD dapat langsung menuju ke Terminal atau area lain didalam kawasan Bandara Soekarno-Hatta melalui akses khusus yang telah dibuka di M1," ujar Agus Haryadi.
Ikuti Ketentuan PSBB
PT Angkasa Pura II mengimbau kepada seluruh pekerja dan pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta, agar tetap mematuhi ketentuan PSBB seperti tidak berboncengan, mengenakan masker dan sarung tangan bagi pemotor.
Untuk mobil pribadi yang memasuki kawasan Bandara Soekarno-Hatta agar tidak mengangkut penumpang melebihi jumlah kursi yang tersedia atau hanya boleh diisi 50 persen dari total kursi.
"Dengan adanya perpanjangan waktu pelaksanaan PSBB di Tangerang ini maka layanan Shuttle Bus dari dan ke Gedung TOD M1 Bandara Soekarno-Hatta tidak beroperasi," tutur Agus Haryadi.
Advertisement