Liputan6.com, Paris - Olympique Lyon bakal menempuh jalur hukum setelah keputusan kompetisi Ligue 1 2019-2020 dihentikan total dan penetapan Paris Saint-Germain (PSG) sebagai juara.
Pihak Lyon mengklaim bahwa mereka berpotensi kehilangan puluhan juta euro akibat keputusan tersebut. Ligue 1 sendiri terpaksa mengambil jalan menghentikan total kompetisi setelah muncul pengumuman pemerintah Prancis.
Advertisement
Pekan ini Perdana Menteri Prancis, Renou Edouard Philippe mengumumkan bahwa seluruh kompetisi olahraga, termasuk Ligue 1, tidak akan dapat dilakukan di negara tersebut sampai akhir Agustus mendatang.
Menteri Olahraga Prancis, Roxana Maracineanu, telah merespons dengan menyatakan bahwa klub Ligue 1 dan Ligue 2 dipersilakan menempuh jalur hukum, apabila mereka keberatan dengan keputusan kompetisi musim ini harus dihentikan.
"Bila mereka ingin menuntut, silakan saja. Cepat atau lambat kami tidak bisa menghindari mereka, bahkan oleh hukum. Gerakan olahraga itu mandiri," jelas Roxana Maracineanu, seperti dilansir RMC Sport.
Keputusan penghentian total itu juga membatalkan rencana awal, yang menyebut pertandingan sisa Ligue 1 dan Ligue 2 musim ini bakal berlangsung tanpa penonton.
Operator Ligue 1 menilai sepak bola bukan prioritas, karena fokus utama sekarang Prancis yakni memulihkan kondisi dalam negeri dan mempersiapkan untuk kompetisi musim depan.
Sehari kemudian, Federasi Sepak Bola Prancis menetapkan PSG sebagai juara, sekaligus memutuskan siapa saja wakil Prancis di kompetisi Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa serta klub-klub yang promosi dan degradasi.
"(Keputusan) ini berlaku untuk olahraga profesional dan olahraga amatir. Dalam situasi ini, ada beberapa yang puas dan ada yang tidak," terang Roxana Maracineanu.
Keputusan Federasi
"Apa yang bisa kami lakukan adalah memperkuat keputusan federasi sehingga mereka dapat mengubah aturan mereka," ujarnya.
Marseille ditetapkan sebagai runner up Ligue 1 musim ini, sedangkan Rennes yang berada di posisi ketiga akan memulai dari kualifikasi untuk bisa bermain di Liga Champions musim depan.
Sementara untuk wakil Prancis di Liga Europa yaitu Lille, Nice, dan Reims. Lyon sendiri berada di urutan ketujuh, sembilan poin dari syarat kualifikasi kompetisi Eropa dengan 10 pertandingan tersisa.
Advertisement
Brutal
Seperti halnya Lyon, Lille juga menentang keputusan penghentian total Ligue 2019-2020. Pihak Lille menyebut keputusan tersebut sebagai perbuatan brutal.
"Kita juga harus memikirkan orang lain dan masyarakat. Dunia harus tahu cara menerima kerugian," kata Maracineanu.