Pandemi Covid-19 Bisa Mengganggu Kalender Sepak Bola Dunia 3 Tahun ke Depan

Pandemi virus corona Covid-19 diprediksi mengganggu bakal kalender sepak bola dunia selama dua sampai tiga tahun ke depan. Piala Dunia 2022 di Qatar berpotensi akan terpengaruh.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 01 Mei 2020, 20:30 WIB
Suasana pertandingan Liga Italia Serie A antara Inter Milan dan Juventus di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu (8/3/2020) tanpa penonton. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Liputan6.com, Dubai - Pandemi virus corona Covid-19 diprediksi mengganggu bakal kalender sepak bola dunia selama dua sampai tiga tahun ke depan. Piala Dunia 2022 di Qatar berpotensi akan terpengaruh.

Menurut anggota komite eksekutif badan sepak bola Eropa UEFA, Lars-Christer Olsson, tidak ada yang bisa dilakukan saat ini selain menunggu dan melihat bagaimana pandemi ini berakhir.

Setidaknya sampai 30 April 2020, sudah 3,13 juta manusia di dunia terinfeksi virus corona Covid-19. Sementara 218 ribu lebih orang meninggal dunia akibat virus tersebut.

Pandemi Covid-19 membuat jadwal kompetisi sepak bola di seluruh dunia terganggu. Sebab, kompetisi sepak bola harus ditangguhkan, bahkan tiga negara Eropa belakangan telah menghentikan total liga mereka.

Turnamen sepak bola empat tahunan di benua biru, Piala Eropa atau Euro yang sedianya digelar tahun ini, terpaksa diundur setahun ke depan karena pandemi Covid-19. Demikian pula Olimpiade Tokyo 2020 yang terpaksa mundur sampai Juli 2021.

"Saya kira, kemungkinan dua atau tiga tahun. Jika virus itu berkembang dengan cara yang lebih serius seperti sekarang, maka dapat dipastikan menjadi masalah kalender sepak bola internasional," terang Lars-Christer Olsson, seperti dilansir Soccerex.


Piala Dunia 2022 Terancam

Logo Piala Dunia Qatar 2022. (AP Photo/Pavel Golovkin)

"Saat beberapa turnamen diundur hingga tahun depan, kemudian Piala Dunia 2022 Qatar digelar pada pertengahan musim kompetisi Eropa, Anda harus memadatkan jadwal kompetisi domestik dan internasional," paparnya.

Olsson menjelaskan, pihaknya mesti membuat keputusan paling cepat akhir Mei, agar kompetisi tidak perlu dipadatkan. Olsson mengutarakan bahwa UEFA berencana menuntaskan Liga Champions dan Liga Europa Agustus nanti.


Pengaruhi Bisnis

"Tapi, saya pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana hal itu bakal memengaruhi bisnis sepak bola," kata pria yang juga menjabat sebagai Presiden Liga Eropa.

"Apabila itu memungkinkan, maka saya pikir itu bisa baik-baik saja, sebab dengan demikian kita dapat melindungi integritas fase terakhir dari musim sepak bola internasional sekarang," terang Olsson.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya