Kasus Corona Turun, Hampir Semua Sektor Bisnis Malaysia Dibuka Kembali Mulai 4 Mei

Kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh Malaysia mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Mei 2020, 21:55 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Mohd Rasfan / AFP)

Liputan6.com, Putra Jaya - Kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh Malaysia mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin langsung mengumumkan akan membuka sebagian besar sektor ekonomi mulai Senin 4 Mei dengan protokol kesehatan.

"Dengan saran dari Departemen Kesehatan, berdasarkan data yang dikumpulkan, dan protokol yang digariskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah telah memutuskan untuk membuka sektor ekonominya dengan hati-hati, sementara menerapkan prosedur operasi standar kesehatan yang ketat (SOP)," kata Muhyiddin, Jumat (1/5/2020).

"Hampir semua sektor ekonomi dan kegiatan bisnis akan diizinkan beroperasi mulai 4 Mei, tergantung pada protokol dan SOP yang diputuskan oleh otoritas," imbuhnya seperti dilansir CNA.

Menurut Muhyiddin, ekonomi Malaysia telah menderita kerugian RM 2,4 miliar (Rp 8,5 triliun) setiap hari sejak lockdown atau perintah kontrol gerakan bersyarat (MCO) mencegah Virus Corona COVID-19 dilaksanakan. Total kerugian diperkirakan mencapai RM 63 miliar (Rp 223 triliun). 

"Jika MCO diperpanjang satu bulan lagi, Malaysia akan mengalami kerugian lebih lanjut sebesar RM 35 miliar (Rp 124 triliun)," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Salat Berjamaah di Masjid Belum Diizinkan

Muhyiddin Yassin (tengah) berdoa sebelum upacara pelantikannya sebagai Perdana Menteri Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur, Minggu (1/3/2020). Berdasarkan hukum Malaysia, Raja Malaysia berada di atas undang-undang. (NAZRI RAPAAI/AFP/MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION)

Namun, Muhyiddin menjelaskan, beberapa industri dan kegiatan bisnis akan tetap ditutup karena melibatkan pertemuan massal, di mana jarak sosial sulit untuk ditegakkan. Termasuk bioskop, ruang karaoke, pusat refleksiologi, klub malam, pasar Ramadhan, pasar raya Hariil Aidilfitri, karnaval penjualan, serta semua konferensi dan pameran. 

Selain itu, kegiatan olahraga yang melibatkan kontak tubuh dan pertemuan massa juga tidak akan dilanjutkan. Ini termasuk sepak bola, rugby, berenang di area umum dan semua olahraga dalam ruangan. 

Sementara, untuk kegiatan di luar ruangan seperti bulu tangkis, tenis, bersepeda, golf, dan lari dalam kelompok kecil dengan tidak lebih dari 10 orang, akan diizinkan. 

Muhyiddin menambahkan, untuk restoran dengan ruang yang cukup untuk memastikan jarak sosial antara pelanggan, juga akan diizinkan untuk dibuka. Namun, kegiatan keagamaan seperti sholat Jum'at dan sholat berjamaah lainnya di masjid tidak akan diizinkan. 

'Perjalanan antarnegara, termasuk untuk kembali ke kota asal untuk perayaan Aidilfitri mendatang, tidak diperbolehkan."

Muhyiddin juga mengatakan, sekolah dan institusi pendidikan tinggi akan tetap ditutup. "Daftar lengkap kegiatan yang akan dilarang akan dimuat di situs web Dewan Keamanan Nasional. Daftar ini akan ditinjau dari waktu ke waktu tergantung pada jumlah kasus COVID-19," ungkap dia. 

 


Berhasil Kendalikan COVID-19

PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan aturan lockdown pada 10 April 2020. Dok: Facebook Muhyiddin Yassin/RTM

MCO, yang diberlakukan sejak 18 Maret dan diperpanjang tiga kali hingga 12 Mei , bertujuan untuk mengekang penyebaran COVID-19 di Malaysia. Hingga Jumat, ada total 6.002 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Malaysia, di mana 4.171 atau 69,5 persen telah diberhentikan. 

Penurunan kasus COVID-19 di Malaysia, menurut dia, sebuah tanda bahwa MCO telah terbukti bermanfaat. Ia menyoroti bagaimana disiplin yang ditunjukkan penduduk untuk tinggal di rumah selama MCO telah membawa hasil yang menggembirakan. 

Dia menjelaskan bahwa ini telah membantu meningkatkan kemampuan Kementerian Kesehatan dalam merawat pasien COVID-19. Malaysia akan memiliki tenaga kerja yang cukup, tempat tidur di rumah sakit, pusat karantina, obat-obatan, ventilator, alat pelindung diri, dan laboratorium pengujian jika tingkat infeksi meningkat lagi. 

Dia juga mengakui bahwa dalam beberapa bulan mendatang, tidak mungkin bagi negara mana pun untuk mencapai nol kasus COVID-19 baru. Oleh karena itu, Malaysia harus meningkatkan kemampuan layanan kesehatan publiknya untuk "menghadapi kemungkinan". 

"Meskipun kami telah berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19, jangan gegabah. Tetap waspada. Berlatih menjaga jarak sosial, sering-seringlah mencuci tangan, pakai masker di depan umum dan cepat ke dokter jika Anda memiliki gejala," Muhyiddin memungkasi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya