Liputan6.com, Jakarta Ramadan adalah bulan istimewa yang disebut Allah dalam Alquran. Ramadan juga merupakan bulan penyucian diri karena di bulan yang penuh berkah ini Allah mencurahkan rahmat dan magfirah-Nya kepada setiap hamba yang menunaikan ibadah puasa dengan keimanan dan mengharap pahala dari-Nya.
Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa puasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala diampuni baginya dosa-dosa masa lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Advertisement
Seperti dikutip dari Ayobandung.com, ulama yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan di bulan suci Ramadan, anugerah yang Allah SWT akan limpahkan bagi orang yang berpuasa dengan maksimal sesuai syariat, sesuai ketentuan, dan petunjuk Rasulullah SAW, dia akan mendapatkan limpahan kemuliaan dengan dibukanya pintu surga serta diterima segala dosanya yang telah lalu.
"Artinya, seseorang yang menunaikan ibadah puasa di bulan suci dengan kesungguhan hati akan berpeluang mendapatkan bonus dunia dengan limpahan ampunan dari semua dosa yang telah dikerjakan sejak mulai balig sampai detik dia menunaikan puasa sesuai petunjuk Allah dan rasul@Nya," kata Ustaz Adi melalui chanel YouTube pribadinya, Adi Hidayat Official yang dilihat Ayobandung.com, Minggu (26/4/2020).
Ustaz Adi juga menyampaikan, sesuai dengan hadis tersebut, siapapun manusia selama beriman kepada Allah SWT dan memenuhi kualifikasi untuk menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tentunya, dengan penuh kekuatan iman yang diwujudkan dengan meningkatkan kualitas amal salehnya dan ikhlas di jalan Allah, maka ia berpeluang diampuni seluruh dosa-dosa yang dikerjakan di masa lalunya.
"Masyaallah, orang tidak bebas dari kesalahan tentunya, namun berpeluang ketika dia puasa maka dosanya diampuni oleh Allah SWT. Tak terlukiskan berapa banyak dosa yang dikerjakan tapi ada waktu spesial, begitu kita menunaikan puasa, mengerjakan sesuai ketentuan, seketika Allah berkenan mengampuni seluruh dosa yang dikerjakan seluruh anggota tubuh kita ini," kata Ustaz Adi.
Peluang Mendapat Ampunan dari Dosa
Sementara itu, tentunya, sebagai manusia yang penuh dengan tumpukan dosa yang dilakukan siang dan malam, manusia tetap mendapatkan kelimpahan ampunan dari Allah SWT. Bahkan, ustaz Adi berbagai 'bocoran', bagaimana ciri dan kualifikasi orang yang mendapatkan bonus ampunan di bulan Ramadan ini.
Melalui firman Allah SWT dalam hadis Qudsi, "Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR Muslim).
Maka tak aneh bila Ustaz Adi Hidayat menyebut, magfirah itu sangat luas dan sangat dekat asalkan umat manusia mendekatkan diri kepada-Nya dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Artinya, ketika Allah menjelaskan bahwasanya manusia sering melakukan dosa siang dan malam, maka Allah memerintahkan kepada Rasulullah untuk mengajarkan sebuah doa yang dianjurkan untuk dibaca siang dan malam hari yang masyhur sebagai doa pengakuan atas setiap dosa dan mengharapkan ampunan dari-Nya.
"Kalau kita kembali pada ketentuan Alquran, orang yang diampuni dosanya maka disifati Alquran dengan sifat tobat. Secara sederhana tobat itu kembali atau kembali ke jalan yang benar dan mengikuti petunjuk yang benar," katanya.
"Untuk tobat ini ada rumus yang sangat indah dalam Alquran, yaitu sungguh tobat yang diterima Allah SWT amal salehnya dan digugurkan segala dosanya yaitu orang yang saat beramal saleh dia merasakan kenikmatan selama salatnya, kenikmatan baca Alqurannya, tak sadar dia teringat dosanya dan tanpa sadar meneteskan air matanya sadar telah berbuat salah," ucap ustaz Adi.
Advertisement
Taubat yang Sesungguhnya
Maka tak lain, sesuai penjabaran Ustaz Adi itu, sifat orang yang tobat dijelaskan dalam Alquran yaitu orang-orang yang segera kembali berpikir untuk mengentaskan kesalahannya dan kembali pada jalur kesalehannya.
"Jadi ketika Anda merasakan bagian yang pertama ini (sifat tobat) berbahagialah bahwa itu tanda pertama Allah telah menerima tobat kita dan mengampuni dosa kita. Tinggalkan yang salah, jadi ketika kita sudah tidak senang telinga mendengar yang buruk lagi, mata gak nyaman melihat yang gak bagus lagi, ini tanda pertama ketika Anda sudah meninggalkannya, ini tanda dari Allah bahwa tobat kita diterima oleh Allah," ucap Ustaz Adi.
Meski begitu, Ustaz Adi menjabarkan, ada sejumlah syarat dalam tobat yakni manusia harus meninggalkan maksiat, menyesali maksiat, dan memiliki tekad yang kuat untuk tidak mengulanginya.
"Karena itu bila seseorang ingin mendapatkan anugerah ampunan Allah, setelah balik dari yang salah cepat kejar yang salehnya. Karena itu, dalam Alquran dicontohkan Allah, tidak ada orang yang sempurna dalam hidupnya, pernah berbuat salah dan diberikan jalan kembali memperbaiki diri menuju yang saleh maka yang paling indah tinggalkan yang salah, ganti dengan yang saleh," katanya.
Karenanya, Ustaz Adi juga mengatakan, bila ingin mengukur apakah dosa selama hidup ini diampuni Allah SWT, sederhana, apakah kita sebagai umat muslim sudah berkenan meninggalkan yang diharamkan oleh Allah? Maka bergegaslah melakukan perbuatan baik. Jadikanlah kesempatan Ramadan ini sebagai sarana untuk meraih magfirah atau ampunan dari Allah SWT.
"Gunakan sisa usia untuk membentuk yang saleh, tutup yang salah, jadikan masa lalu untuk memulai hidup yang lebih baik. Jika Anda tak mampu berlomba dengan orang saleh untuk meningkatkan ketaatan, setidaknya berlombalah dengan para pendosa untuk bertobat di hadapan Allah SWT," ujarnya.
Wallahualam bissawab