Ingat, Meski Rapid Test Negatif Harus Tetap Waspada

Masyarakat yang sudah melakukan pemeriksaan rapid test virus Corona OVID-19 dan hasilnya negatif diminta untuk tetap waspada.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Mei 2020, 08:55 WIB
Petugas medis mengambil sampel darah saat screening test virus corona COVID-19 di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Screening test pendeteksi dini tersebut dilakukan di 12 lokasi di Tangerang Selatan untuk menanggulangi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Medan - Masyarakat yang sudah melakukan pemeriksaan rapid test virus Corona COVID-19 dan hasilnya negatif diminta untuk tetap waspada. Ada tiga kemungkinan yang dapat menyebabkan masyarakat masih dapat terpapar COVID-19.

Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Whiko Irwan menerangkan, tiga kemungkinan itu adalah, pertama saat di tes 7 hari sebelum masa infeksi sehingga antibody belum terbentuk.

Kedua imun sedang buruk atau sedang mengkonsumsi obat imunosupresan (obat penekan atau menurunkan imun). Ketiga imun sedang tinggi, tetapi bukan kebal terhadap COVID-19.

"Masyarakat harus meningkatkan imunitas diri agar tidak terpapar COVID-19," kata Whiko, Jumat (1/5/2020).

Diterangkannya, di Sumut banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh di Sumut. Saat ini ada 41 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 atau 35 persen dari total 117 pasien positif. Sedangkan meninggal dunia berjumlah 13 orang atau 11 persen.

"Mari tingkatkan imunitas dengan makan-makanan yang bergizi, cukup istirahat, rajin minum air putih, dan olahraga," ajaknya.

<p><strong>**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan <a href="https://www.liputan6.com/donasi/177995/sembuhdaricorona" target="_blank" rel="nofollow">klik tautan ini</a>.</strong></p>

Saksikan juga video pilihan berikut:


Patuhi Protokol Kesehatan

Masyarakat juga diminta untuk menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup

Masyarakat juga diminta untuk menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan hidup. Dengan terbiasanya masyarakat menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini, diyakini dapat memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Bila semua orang menjaga diri masing-masing, tidak ada tempat bagi COVID-19 untuk menular," ujarnya.

Pasien positif COVID-19 pertama yang sembuh di Sumut, dr Maliana mengatakan, satu kunci dalam penyembuhan adalah imun tubuh. Pasien positif tidak boleh stres, tertekan, sedih dan merasa terpuruk agar imun tubuhnya bekerja dengan baik.

"Selama pengobatan yang terpenting adalah menjaga agar kita tidak tertekan, stres dan merasa terpuruk agar imun tubuh kita bisa bekerja maksimal," sebut Ana, sapaan akrabnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya