Liputan6.com, Jakarta - Setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam cara merayakan puasa. Cara orang Arab merayakan Ramadan sedikit berbeda dari orang non-Arab.
Didominasi oleh umat Hindu, India juga merupakan rumah bagi konsentrasi Muslim yang cukup besar, seperti dilansir dari mvslim.com, Jumat, 1 Mei 2020.
Bulan puasa dikenal sebagai 'Ramzan' di negara Asia Selatan. Bagian terbaik dari Ramadan di India adalah bahwa bahkan beberapa wargan non-Muslim ikut berpuasa selama beberapa hari untuk berlatih dan menguji kekuatan mereka. Hal itu disebut sebagai keajaiban Ramadan di India.
Baca Juga
Advertisement
Aktivitas komersial tetap tidak berubah di siang hari dan orang-orang mulai tidur pada tengah malam. Pria, wanita dan anak-anak tetap sibuk dengan pekerjaan mereka sambil meluangkan waktu untuk berbuka puasa saat matahari terbenam.
Wanita tidak mendapatkan banyak waktu untuk ibadah, karena kesibukan jadwal komitmen kerja mereka, urusan rumah tangga dan persiapan sahur dan buka puasa.
Dalam kondisi normal, muslim dan non-muslim, semua orang dari kelas sosial yang berbeda berkumpul bersama selama bulan ini. Muslim mengundang tetangga mereka, non-muslim, untuk berbuka puasa dan begitu juga non-muslim mengatur buka puasa untuk mereka yang muslim.
Saat Ramadan, tempat-tempat makanan diletakkan di jalan-jalan yang menyediakan air, kurma, dan buah-buahan gratis, baik mereka yang maupun yang tidak mampu untuk membelinya, termaasuk muslim maupun bukan.
Aktivitas Warga
Mereka yang setia pada tradisi Nabi Muhammad, mereka berbuka berpuasa dengan kurma dan air. Selain itu, hidangan buka puasa tradisional yang paling umum adalah channa dal, pakodas, dahi wada, buah-buahan, samosa, firni, kheema, dan haleem yang sangat terkenal di kota Hyderabad.
Untuk sahur, secara tradisional, mereka akan makan makanan berat yang terdiri dari kichdi (nasi yang dimasak dengan lentil), keema (daging cincang), telur dan paratha (roti lapis India yang terbuat dari gandum).
Selama puasa aktivitas ekonomi sangat besar, seperti Delhi, Hyderabad, Kolkata atau Mumbai, dengan populasi Muslim yang besar, menjadi hidup, terutama di malam hari. Pasar menjadi beramai-ramai dengan orang-orang membeli kurma, buah-buahan dan makanan yang digoreng untuk berbuka puasa.
Lusinan organisasi membagikan jatah, pakaian, dan bahkan uang gratis di antara keluarga miskin sehingga mereka juga ikut serta dalam perayaan selama sebulan. Belanja berlanjut hingga larut malam, banyak orang yang menikmati kheema, kebab, dan biryani. Kondisi itu saat tidak terjadi pandemi corona COVID-19.
Meskipun merupakan negara yang didominasi umat Hindu, ada kerja sama lengkap dari pihak berwenang dan pemerintah. Mereka saling bekerja sama.
Jadi, India bisa salah negara yang perlu dikunjungi selama 'Ramzan' untuk merasakan cinta, kedamaian, dan harmoni di negara ini yang merupakan perpaduan berbagai budaya dan agama.
Advertisement