Upacara Hardiknas, Mendikbud Bicara Tantangan Mengajar Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut Mendikbud Nadiem, momentum pandemi Corona ini membuka mata semua pihak bahwa betapa sulitnya tugas mendidik seorang anak yang selama ini diemban guru.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Mei 2020, 09:12 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti upacara Hardiknas melalui virtual. (Dokumentasi Kemendikbud)

Liputan6.com, Jakarta Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini memang begitu berbeda. Upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung, kini diselenggarakan melalui virtual. Dari jarak jauh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memimpin jalannya upacara bendera yang dilakukan juga di pelataran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (2/5/2020).

Kendati para jajaran di lingkungan Kemendikbud hadiri secara fisik di pelataran, Nadiem memilih untuk melakukannya lawat layar gadgetnya.

Dalam pidatonya, Mendikbud Nadiem berbicara tentang pendidikan yang efektif. Menurut Nadiem, momentum pandemi Corona ini membuka mata semua pihak bahwa betapa sulitnya tugas mendidik seorang anak yang selama ini diemban guru.

"Orang tua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada," kata Mendikbud dalam upacara peringatan Hardiknas virtual, Sabtu (2/5/2020).

Nadiem mengatakan, dengan adanya ini maka guru, siswa, dan orang tua menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja.

"Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua," ucap Mendikbud.

Dikatakan Nadiem, tanpa adanya kolaborasi itu, maka pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembelajaran Empati

Nadiem juga menekankan pentingnya pembelajaran mengenai empati kepada para siswa. Seperti halnya saat masa pendemi seperti ini, menurut Mendikbud, masyarakat bahu-membahu membantu atas nama empati.

"Timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi Covid-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu," harapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya