Salat Sunah Fajar, Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya

Pahala salat sunah Fajar disebut Nabi Muhammad lebih baik daripada dunia dan seisinya.Berikut niatnya.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 23 Mar 2023, 13:36 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Ada sebuah ibadah yang sebenarnya sangat ringan, tapi jika dikerjaan maka akan mendapat pahala yang luar biasa di sisi Allah. Apakah itu?

Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, "Manusia lebih bangga dengan rumah yang dia tinggali, mobil yang dia kendarai, dibandingkan bangun sebelum salat subuh dan beristigfar kepada Allah, padahal itu lebih mulia dari dunia dan seisinya."

Dalam beberapa hadis dijelaskan berbagai keutamaan melaksanakan salat fajar. Hadis yang cukup masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah berikut:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat salat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya” (HR. Muslim).

Apakah yang dimaksud dengan salat fajar?

Azan Subuh dikumandangkan, maka itu adalah salat sunah Fajar. Saking besarnya pahala salat ini, maka umat Islam diiimbau untuk tidak meninggalkannya.

 Seperti dikutip dari Islam.nu.or.id, Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri mengartikan dua rakaat salat fajar pada hadis di atas pada makna salat sunah fajar, sehingga yang dimaksud adalah salat qabliyah subuh.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam karya beliau, Mir’ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih:

“Makus dari perkataan ‘dua rakaat salat fajar’ (dalam hadits) adalah salat sunah (qabliyah) fajar. Penyebutannya memang masyhur dengan nama ini”

 

“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan shalat subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR. Ahmad).

 

“Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, beliau berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah dalam melakukan shalat sunnah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR. Bukhari)

 

Ini niat salat sunah fajar atau qobliyah subuh

Berikut ini lafal niat shalat sunnah Subuh atau shalat fajar:

 

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

 

Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Subuh dua rakaat karena Allah SWT.”

 

Maksud dunia dan seisinya adalah amalan salat sunah ini akan ditimbang pahalanya di akhirat. Menurut Ustaz Adi Hidayat, saat manusia meninggal, yang akan dihisab terlebih dahulu adalah pahala salat sunah. Jika ada kekurangan dalam hisab salat wajib, maka akan ditambal dari salat sunah.

"Paling baik adalah dari salah sunah Fajar karena pahalanya segunung," ujar Ustaz Adi Hidayat menegaskan.

 

 


Salat Sunah Fajar

Ilustraasi foto Liputan 6

Apakah yang dimaksud dengan salat fajar?

Azan Subuh dikumandangkan, maka itu adalah waktu salat sunah Fajar. Saking besarnya pahala salat ini, maka umat Islam diiimbau untuk tidak meninggalkannya.

Seperti dikutip dari Islam.nu.or.id, Imam Abu Hasan al-Mubarakfuri mengartikan dua rakaat salat fajar pada hadis di atas pada makna salat sunah fajar, sehingga yang dimaksud adalah salat qabliyah subuh.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam karya beliau, Mir’ah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih:

“Makus dari perkataan ‘dua rakaat salat fajar’ (dalam hadits) adalah salat sunah (qabliyah) fajar. Penyebutannya memang masyhur dengan nama ini”

“Diriwayatkan dari Sayyidah Hafshah, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat dua rakaat fajar sebelum melaksanakan shalat subuh di rumahku dengan sangat cepat” (HR. Ahmad).

“Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, beliau berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah dalam melakukan shalat sunnah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar” (HR. Bukhari)

 

 


Niat Salat Sunah Fajar

Ilustrasi salat | Via: mychaya.com

 

Berikut ini lafal niat shalat sunnah Subuh atau shalat fajar:

 

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

 

Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala.

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Subuh dua rakaat karena Allah SWT.”

 

Maksud dunia dan seisinya adalah amalan salat sunah ini akan ditimbang pahalanya di akhirat. Menurut Ustaz Adi Hidayat, saat manusia meninggal, yang akan dihisab terlebih dahulu adalah pahala salat sunah. Jika ada kekurangan dalam hisab salat wajib, maka akan ditambal dari salat sunah.

"Paling baik adalah dari salah sunah Fajar karena pahalanya segunung," ujar Ustaz Adi Hidayat menegaskan.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya