Solidaritas Petani Bikin Ketahanan Pangan Terjaga Selama Corona

Bentuk solidaritas antar sesama masyarakat merupakan kunci utama dalam bertahan hidup selama masa pandemi virus corona.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 03 Mei 2020, 08:00 WIB
Petani panen padi di Desa Cingebul, Lumbir, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira menilai, bentuk solidaritas antar sesama masyarakat merupakan kunci utama dalam bertahan hidup selama masa pandemi virus corona (Covid-19), termasuk soal urusan pangan.

Bhima kemudian mencontohkan adanya gerakan Solidaritas Pangan Jogja yang sudah membagikan 22.500 nasi bungkus selama penyebaran wabah corona.

"Rakyat bantu rakyat lebih efektif dibandingkan menunggu uluran miliarder dan pemerintah," ungkap dia kepada Liputan6.com, Minggu (3/5/2020).

Menurut dia, saat ini merupakan fase dimana gerakan rakyat bantu rakyat telah memasuki periode dimana jaringan solidaritas melibatkan para petani.

Sebagai contoh, ia menyebutkan, aksi yang dibuat Solidaritas Pangan Jogja telah mendorong Paguyuban Petani Lahan Pantai (PLPP) untuk berpartisipasi mengirimkan bantuan pasokan sayuran untuk dibagikan ke warga terdampak.

"Jadi ada model yang terus meluas, bukan tidak mungkin petani lainnya akan ikut membantu sehingga ketahanan pangan masyarakat yang terdampak Covid-19 bisa lebih lama," ujar Bhima.


Jokowi Minta Program Stimulus Ekonomi Bisa Menjangkau Petani

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta program stimulus ekonomi yang dianggarkan untuk penanganan dampak virus Corona atau Covid-19 juga dapat menjangkau para petani. Dengan sitimulus ekonomi ini, diharapkan petani dapat terus berproduksi saat masa pandemi Corona.

"Program stimulus ekonomi juga benar menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita, artinya menjangkau petani kita," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Selasa (28/4/2020).

Dia meminta para menterinya terus menjaga produksi pangan agar dapat berproduksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meski begitu, Jokowi menekankan agar petani tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Jaga terus produksi pangan agar tetap berjalan normal, pastikan petani tetap berproduksi," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah tengah menyiapkan stimulus untuk para petani. Nantinya, petani diharapkan bisa mendapatkan semacam insentif untuk melakukan tanam di musim pascapanen raya.

Airlangga juga menyinggung kebijakan sektor pangan lainnya yang tengah disiapkan pemerintah, termasuk memperbaiki infrastruktur pertanian terutama terkait dengan pipanisasi, drainase, irigasi, dan pengembangan lebih banyak lagi embung untuk memanfaatkan curah hujan yang ada.

Pemerintan sendiri telah menambah anggaran untuk penanganan Virus Crona Rp 405,1 triliun. Dengan rincian, sebesar Rp 75 triliun untuk bidang kesehatan, Rp 110 triliun untuk social safety net atau jaring pengaman sosial.

Kemudian Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR. Serta Rp 150 triliun dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya