Dokter Tegaskan Uji Virus Corona COVID-19 Tak Pengaruhi Puasa

Dokter menyatakan bahwa pengujian COVID-19 tidak mempengaruhi puasa.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Mei 2020, 14:31 WIB
Penumpang kereta rel listrik (KRL) menjalani tes swab di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Warga yang menjalani puasa tidak perlu ragu untuk melakukan tes Virus Corona COVID-19 karena prosesnya tidak memengaruhi puasa, menurut seorang pakar. 

Mengutip Khaleej Times, Sabtu (2/5/2020), Dr Anwar Sallam, kepala petugas medis kelompok di Perusahaan Layanan Kesehatan Abu Dhabi (Seha), telah menjelaskan bahwa pengujian untuk COVID-19, yang memakan waktu kurang dari lima menit tidak mempengaruhi pasien yang berpuasa.

"Virus ini biasanya berada di sekresi hidung. Dan mengambil swab hidung dari pasien untuk pengujian tidak mempengaruhi puasa mereka," kata Sallam, menambahkan bahwa orang harus terus mengunjungi pusat pengujian drive-through dan fasilitas lain yang akan diuji selama Ramadan.  

Menurut petugas medis, pengujian untuk COVID-19 melibatkan memasukkan swab panjang enam inci (seperti ujung-Q panjang) ke dalam rongga antara hidung dan mulut (swab nasofaring) selama 15 detik dan memutar swab beberapa kali. 

Usap ini kemudian diulangi di sisi lain hidung untuk memastikan cukupnya bahan yang terkumpul. Kapas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah dan dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

Otoritas kesehatan mendorong orang untuk melakukan pengujian COVID-19 sekaligus menekankan bahwa yang didapatkan akan memutuskan apakah mereka perlu berada dalam isolasi untuk perawatan. Hal ini juga memungkinkan pihak berwenang untuk melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan yang terinfeksi karena mereka diharuskan untuk melakukan karantina sendiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Pengujian Massal di UEA

Sebuah taksi melintasi jalan raya yang sepi dekat Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (6/4/2020). Pemerintah Dubai memberlakukan lockdown selama dua pekan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19. (AP Photo/Jon Gambrell)

Sejak dimulainya krisis COVID-19, UEA telah meyakini pentingnya pengujian massal. Menurut data, tingkat pengujian yang dilakukan negara tersebut terhadap populasinya pun lebih tinggi daripada tingkat internasional.

UEA telah melakukan lebih dari 1.122.000 tes di rumah sakit dan pusat kesehatan serta mendirikan 14 pusat pengujian drive-through. Ini juga telah melakukan pengujian di rumah untuk orang-orang yang berketentuan. UEA juga menyediakan layanan pengujian untuk semua warga dan penduduk di banyak rumah sakit dan pusat kesehatan spesialis.

Seha mengoperasikan 14 pusat pengujian drive-through di seluruh negeri, sejalan dengan kebijakan untuk memperluas jumlah pengujian dan menyederhanakan dan memfasilitasi prosedur.

Dr Sallam mengatakan waktu operasi untuk semua pusat pengujian drive-through selama Ramadhan adalah dari hari Minggu hingga Kamis dari jam 9 pagi hingga jam 1 siang.

"Cuaca panas dan puasa saat ini dapat mempengaruhi kinerja setiap orang. Tetapi dengan pengurangan jam kerja di pusat pengujian selama Ramadhan, itu akan membantu dokter dan petugas kesehatan kami melakukan tes selama puasa," katanya.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya