Pasar Kupang Gunung Surabaya Tutup Sementara Mulai 2 Mei 2020

Penutupan sementara pasar Kupang Gunung mulai 2 Mei 2020 seiring ada pedagang dinyatakan positif Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2020, 18:00 WIB
Pasar Tradisional di Surabaya (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur tutup sementara selama 14 hari seiring ada temuan dua pedagang di pasar setempat yang positif terjangkit virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.

Humas PD Pasar Surya, Zaini menuturkan,Pasar Kupang Gunung Surabaya tutup mulai Sabtu, 2 Mei 2020 hingga 14 hari ke depan. Penutupan sementara pasar ini lantaran ada pedagang yang dinyatakan positif Corona COVID-19. Pihaknya juga sudah mensosialisasikan mengenai penutupan sementara itu kepada pedagang. PD Pasar Surya juga setiap hari menyemprot disinfektan terhadap pasar yang dikelola PD Pasar Surya. 

"Ada pedagang yang sehari-hari beraktivitas di pasar dinyatakan positif," ujar Zaini saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (2/5/2020).

Mengutip Antara, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menuturkan, ada dua pedagang yang positif COVID-19. "Satu pedagang telah meninggal dunia dan satu pedagang lainnya masih menjalani perawatan medis," tutur dia.

Menurut dia, ada dua pasar yang ditutup, yakni Pasar Kupang Gunung yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya dan pasar tumpah yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Putat Jaya. Total ada sekitar 600 pedagang di Pasar Kupang Gunung.

"Dua pasar itu ditutup karena mereka (pedagang) telah berinteraksi dengan pihak luar. Jadi, selama 14 hari tidak boleh ada aktivitas di dua pasar itu," kata dia.

Hebi menuturkan, pihaknya cepat mengambil tindakan agar tidak terjadi klaster baru penularan COVID-19, seperti yang terjadi di Pasar Gresik PPI di Jalan Jepara, dengan penyebaran COVID-19 begitu cepat. Bahkan dalam sehari ada temuan puluhan kasus di pasar tersebut.  

"Lebih baik kita mencegah agar penularan itu tidak kemana-mana," kata dia.

Selama ini, lanjut dia, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan pada semua pasar tradisional di Surabaya, mulai dari membiasakan inbauan mencuci tangan, memberi masker, menggunakan cairan pembersih tangan hingga mengecek suhu badan. "Tetapi masalahnya, pembeli dan pedagang malas memakai masker. Baru dipakai sebentar sudah dilepas," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan

Hingga saat ini, sudah ada empat pasar di Surabaya yang pernah dan sedang ditutup akibat pedagangnya terpapar COVID-19, yakni Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, dan Pasar Kupang Gunung.

"Kalau ada info pedagang yang positif, ya, pasar akan ditutup. Kami dapat info lagi katanya ada pedagang di pasar Surabaya yang positif, tetapi kita masih koordinasi dengan dinas kesehatan," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat meninjau langsung Pasar Kupang Gunung mengatakan protokol kesehatan bagi pedagang dan pembeli di semua pasar tradisional harus diperketat.

"Saya berharap protokol COVID-19 di pasar agar terus disosialisasikan ke masyarakat.  Wajib masker harus dijalankan," kata dia.

Ia berharap agar pedagang yang sudah melakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan positif bisa segera dilakukan tes swab agar segera ada kepastian. 

"Jika hasil swab negatif, pasar bisa segera dibuka tanpa menunggu 14 hari. Tapi, jika buka lagi, protokol COVID-19 di pasar agar benar-benar dijalankan," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya